tag:blogger.com,1999:blog-53234290852318824652024-03-13T06:45:47.852+07:00Guru Kampoeng BLOGDerap Langkahguru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-52132791840314821012021-06-10T12:36:00.007+07:002021-06-10T12:50:19.702+07:00Mudah Mengakses Data dengan Google drive<div style="line-height: 1.38; margin-bottom: 6pt; margin-top: 18pt; text-align: left;"><p style="text-align: left;"> <span> <span style="font-family: arial;"> </span></span><span style="font-family: arial;"><span style="white-space: pre-wrap;">Sebelum mengenal google drive, istilah penyimpanan hanya related dengan flasdrive, compact disk (CD), HDD eksternal. Itupun dengan kapasitas yang terbatas. Kita bisa mendapatkan kapasitas penyimpanan yang besar tapi itu linier dengan harga yang mahal. Lalu masalah yang tidak kalah peliknya adalah media penyimpanan yang kelupaan, rusak akibat virus, bahkan hilang dan itu artinya data kita tidak bisa diakses. Jelas itu masalah besar. <br /></span><span style="white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: small;"> <span style="font-weight: normal;"> </span><span style="font-weight: normal;">Dengan familiarnya google drive, guru-guru dengan akun belajar.id dapat menjadi lebih produktif dalam mengelola file. Mereka juga menjadi lebih efesien dalam berkolaborasi karena data-data yang tersimpan di drive bisa di akses oleh mereka yang diberi hak untuk itu. Kendati mereka berada di area yang jauh sekalipun. Ini jelas menciptakan rasa aman terhadap data-data yang kita miliki. <br /></span></span></span><span style="font-weight: normal; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: small;"><span> </span>Untuk mengakses drive dengan penyimpanan unlimited anda cukup mengaktifkan akun belajar.id Anda. setelah itu: <br /></span></span></span><span style="font-family: arial;"><span style="white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><span style="font-family: arial;"><span style="white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span><span style="font-family: arial;"><span style="white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></p></div><span id="docs-internal-guid-9a4e3d05-7fff-dfcc-e235-2f38392aa734"><div style="line-height: 1.38; margin-bottom: 6pt; margin-top: 18pt; text-align: left;"><span style="font-family: Arial; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;">1. Silahkan buka google chrome</span></span></span></div><div><span style="font-family: Arial; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: small;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-1Kxm5u93xoI/YMGj8m4c0rI/AAAAAAAAN_w/z4wWBBqJum4kugTBusVWCZChdOd0kPmiQCLcBGAsYHQ/s1366/1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1366" src="https://1.bp.blogspot.com/-1Kxm5u93xoI/YMGj8m4c0rI/AAAAAAAAN_w/z4wWBBqJum4kugTBusVWCZChdOd0kPmiQCLcBGAsYHQ/s320/1.png" width="320" /></a></div><br /><span style="font-weight: normal;"><br /></span></span></span></div><div style="line-height: 1.38; margin-bottom: 6pt; margin-top: 18pt; text-align: left;"><span style="font-family: arial; font-size: small; font-weight: normal;">2. Pastikan Anda sudah login dengan akun yang sesuai</span></div><div style="line-height: 1.38; margin-bottom: 6pt; margin-top: 18pt; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-1yt3TGgRwRI/YMGkBjtS0FI/AAAAAAAAN_0/K3qCk8H6EpMPLUReyFfgCtLCtqYfa6orwCLcBGAsYHQ/s1366/2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1366" src="https://1.bp.blogspot.com/-1yt3TGgRwRI/YMGkBjtS0FI/AAAAAAAAN_0/K3qCk8H6EpMPLUReyFfgCtLCtqYfa6orwCLcBGAsYHQ/s320/2.png" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: arial; font-size: small; font-weight: normal;"><br /></span></div><div style="line-height: 1.38; margin-bottom: 6pt; margin-top: 18pt; text-align: left;"><span style="font-family: Arial; font-weight: normal; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: small;">3. Dengan mengklik titik sembilan dipojok kanan atas Anda dapat mengakses drive peyimpanan anda </span></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-WeyJCKlRGho/YMGkJu0VXXI/AAAAAAAAN_4/gHWsYDwqcIEap4FclKOu_WOK2olTLDfiQCLcBGAsYHQ/s1366/3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1366" src="https://1.bp.blogspot.com/-WeyJCKlRGho/YMGkJu0VXXI/AAAAAAAAN_4/gHWsYDwqcIEap4FclKOu_WOK2olTLDfiQCLcBGAsYHQ/s320/3.png" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div></span>guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-8880249417287428062020-12-24T01:38:00.000+07:002019-12-19T12:43:13.918+07:00Assalamu Alaikum WR WB...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-DeqYlMnLPvo/UVstZ0KVlWI/AAAAAAAAANM/sCKNLBS_T_w/s1600/ANAK.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://4.bp.blogspot.com/-DeqYlMnLPvo/UVstZ0KVlWI/AAAAAAAAANM/sCKNLBS_T_w/s320/ANAK.png" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Blog<span style="font-weight: normal;"> ini saya dedikasikan untuk berbagi pengetahuan sesama guru dan sesama pembelajar yang selalu ingin berada di titik perubahan. Selalu berubah bukan berarti tidak konsisten tetapi berubah adalah sebuah </span><i style="font-weight: normal;">try and learn</i><span style="font-weight: normal;">. Manusia cenderung selalu ingin berada pada zona nyaman, tetapi percayalah kondisi yang nyaman membuat pikiran kita </span><i style="font-weight: normal;">stag</i><span style="font-weight: normal;"> dan jalan di tempat. Sementara sisi lain dari dunia kita melesat begitu cepatnya sehingga kita tidak menyadari kita sudah begitu jauh tertinggal. </span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-weight: normal;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-weight: normal;">Jadi apa salahnya sesekali memaksa diri kita melakukan sesuatu yang tidak biasa tetapi bermanfaat tidak saja bagi diri kita tetapi (mudah-mudahan) juga bagi orang lain. Saya sekadar mempraktekkan BELAJAR SEPANJANG HAYAT. Dengan blog ini, saya “dipaksa” belajar banyak hal sebelum menulis sebuah postingan. Belajar pada apa yang akan saya tulis dan belajar bagaimana menuliskannya. Sebuah paksaan memabukkan karena saya selalu ingin mengulangnya lagi dan lagi….</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-weight: normal;">Punya blog sendiri (meskipun gratisan) adalah </span><i style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-weight: normal;">dream come true, </i><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-weight: normal;">mimpi lama yang benar-benar baru dapat saya wujudkan pada akhir April 2013 berkat dukungan sinyal internet yang begitu lancar di Kota Malang. </span></span></div>
</div>
</h3>
<h3>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small; font-weight: normal;">Konten Blog ini saya fokuskan pada dunia pendidikan, travelling, motorcycle modif, fotografi, dan software penunjang aktivitas guru dan sekolah. Memang belum seumur jagung tapi bersama sobat semua, saya yakin blog ini bisa eksis <i>forever</i>…mohon dukungan<i> ta’ </i>(pinjam istilah pilkada) </span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
</div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-45473544261486369332020-11-08T13:51:00.000+07:002020-11-08T13:51:24.047+07:00Cek NUPTK, Jangan Sampai Namamu Tidak Tercatat <p> <span> <span> </span></span>NUPTK merupakan kependekan dari Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Nomor ini merupakan identitas bagi seorang Guru atau Tenaga Kependidikan (GTK) dan diberikan kepada seluruh GTK baik PNS maupun Non-PNS yang memenuhi persyaratan dan ketentuan. NUPTK juga adalah Identitas resmi untuk keperluan identifikasi dalam berbagai pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan.</p><p> <span> </span>NUPTK terdiri dari 16 angka yang bersifat unik dan tetap. NUPTK yang dimiliki seorang GTK tidak akan berubah meskipun yang bersangkutan telah berpindah tempat mengajar, perubahan riwayat status kepegawaian dan atau terjadi perubahan data lainnya.</p><p><span><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="512" height="227" src="https://1.bp.blogspot.com/-yTeXekHSgSc/X6dpFxMugtI/AAAAAAAANvU/og6unsEnaCUJZlsM_o6GCyU4UJd1beyFQCLcBGAsYHQ/w227-h227/icon-pro%2B%25281016%2529.png" width="227" /></span> </p><p><span> <span> </span></span>GTK dapat memiliki NUPTK dengan cara memastikan data yang bersangkutan telah di-input dengan lengkap, benar dan valid dalam aplikasi Dapodikdasmen atau dapodikpauddikmas sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Setelah melalui proses verifikasi dan validasi (verval) GTK oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan – Kemendikbud, bagi GTK yang memang belum memiliki NUPTK akan diusulkan ke sekolah induk GTK secara sistem untuk dilengkapi dokumen-dokumen yang sesuai persyaratan untuk dikirim ke Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat melalui sistem Aplikasi Verval GTK untuk di verifikasi, setelah lolos verifikasi oleh Disdik selanjutnya secara sistem akan diverifikasi oleh LPMP dan bila selanjutnya dinyatakan lulus verifikasi maka PDSPK akan menerbitkan NUPTK bagi GTK tersebut.</p><p>Untuk mengecek status NUPTK Anda silahkan klik di <a href="http://gtk.data.kemdikbud.go.id/Data/Status" target="_blank">sini </a></p><p>(Sumber: Kemdikbud)</p><p><br /></p><p style="box-sizing: border-box; font-size: 14px; margin: 0px 0px 10px;"><span><span style="background-color: white;"><span style="font-family: arial;"></span></span><span><span><span style="background-color: white; font-family: arial;"><br /></span></span></span><span style="background-color: white;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span><br /></span></p><div><span><span style="background-color: white;"><span style="font-family: arial;"><span face=""Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif"><span><br /></span></span></span></span></span></div><p></p>guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-77492710050187898372019-12-19T12:22:00.000+07:002019-12-19T12:45:11.564+07:00Peserta Didik Baru SMP minimal Sudah Berusia 6 Tahun pada 1 Juli 2020<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal">
Kendati baru akan
dilaksanakan pada pertengahan tahun 2020, Kemendibud sudah menerbitkan Permendikbud
Nomor 44 Tahun 2019 tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk TK, SD,
SMA/SMK Tahun 2020. Pada dasarnya, regulasi mengenai PPDB 2020 relatif tidak berbeda dengan PPDB 2019 yaitu tetap
diberlakukannya sistem zonasi.</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Bedanya, pada PPDB Tahun
2020 kuota masing-masing jalur penerimaan mengalami perubahan. Misalnya peserta
didik baru yang dapat diterima untuk jalur prestastasi bertambah menjadi 30%. Tahun
sebelumnya hanya 5%. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Secara umum, jalur
zonasi akan menampung 50% dari daya tamping, jalur afirmasi 15%, dan jalur
perpindahan orangtua/wali maksimal 5%. Apabila smasih ada sisa kuota, pemerintah
daerah dapat membuka jalur prestasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Selain itu, dijelaskan calon peserta didik baru yang masuk ke jenjang SD minimal sudah berusia 6 tahun pada 1 Juli Tahun 2020 kecuali ada ditemukan p</span>otensi kecerdasan dan/atau bakat
istimewa dan kesiapan psikis yang dibuktikan dengan
rekomendasi tertulis dari psikolog profesional. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-K3iht5sFLpY/XfsIUgtxf7I/AAAAAAAACac/Wue4NXUaMDMdWUoFJ71H5OEgti6cLXUIACLcBGAsYHQ/s1600/SC%2BPERMEN%2B44.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="592" data-original-width="982" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-K3iht5sFLpY/XfsIUgtxf7I/AAAAAAAACac/Wue4NXUaMDMdWUoFJ71H5OEgti6cLXUIACLcBGAsYHQ/s400/SC%2BPERMEN%2B44.png" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selengkap download Permendikbud
Nomor 44 Tahun 2019 tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk TK, SD,
SMA/SMK Tahun 2020 <a href="https://drive.google.com/open?id=1MttAoOxAlv-nxcT5Gxba6X2_dwihvJv3" target="_blank">di sini<o:p></o:p></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br /></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-20543429501939648902019-12-17T22:59:00.001+07:002019-12-17T23:25:24.720+07:00Jangan Salah Kaprah dengan RPP Satu Lembar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sejak dari dulu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang lebih dikenal dengan RPP sudah menjadi kewajiban guru. Di jaman sebelum teknologi digital menyeruak dalam kehidupan manusia, pembuatan RPP tidak pernah membuat gaduh. Mungkin karena belum ada sosmed ya?<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: white;"><br /></span>
</span></div>
<div class="separator" dir="rtl" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-6odCPheHWhQ/Xfj6xSodyWI/AAAAAAAACaA/pYAiaD7lH447nFLQEuEyjnOFSBvmZgIewCLcBGAsYHQ/s320/IMG_20170825_180648.jpg" width="320" /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
</div>
<div style="height: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
Guru-guru membuat RPP apa adanya. Meskipun sudah ada standar komponen-komponen yang harus dituliskan, namun guru-guru pada tekun menuliskan RPP nya di buku yang bentuknya tebal-tebal atau di kertas bergaris.<br />
<br />
Ketika teknologi informasi makin bertransformasi, muncullah masalah-masalah baru. Misalnya banyak guru yang sudah enggan membuat RPP sendiri karena sudah banyak banyak RPP yang beredar di internet. Tinggal download, ganti identitas, beres tinggal pakai. Jadi boleh dibilang RPP sebagian guru tidak original lagi. Tidak lagi berpijak pada karakteristik peserta didik, lingkungan, dan daya dukung sekolah. Hmm!<br />
<br />
Nah sekarang Mas Menteri Pendidikan RI yang baru Nabiem Anwar Makarim melihat, RPP yang memiliki 12 komponen wajib pada permendikbud No 20 Tahun 2016, sudah tidak relevan dengan situasi yang menuntut guru fokus pada pembelajaran bukan pada administrasi. Akhirnya diterbitkanlah surat edaran No. 14 Tahun 2019 tentang penyederhanaa RPP. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-D-kVzaJOu2I/Xfj-NRUEtSI/AAAAAAAACaM/6UPPSMpYEM4XjyBfclbSI7F76_Yd6Nr-gCLcBGAsYHQ/s1600/SE.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="573" data-original-width="374" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-D-kVzaJOu2I/Xfj-NRUEtSI/AAAAAAAACaM/6UPPSMpYEM4XjyBfclbSI7F76_Yd6Nr-gCLcBGAsYHQ/s400/SE.png" width="260" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
Di surat edaran yang ditandatangani 10 Desember itu, ditegaskan RPP tidak perlu lagi sampai 12 komponen. Di dalam cukup tiga komponen saja yaitu TUJUAN PEMBELAJARAN, KEGIATAN PEMBELAJARAN, dan PENILAIAN.<br />
<br />
Jadi Mas Menteri tidak pernah menyatakan RPP itu cukup 1 lembar saja lho ya. Adapun jika kawan-kawan guru bisa menjejalkan ketiga komponen minimal itu ke dalam selembar A4 atau folio, ya silahkan. Lantas bagaimana dengan RPP yang berlembar-lembar itu, tetap bisa digunakan kok. <br />
<br />
Untuk lebih jelasnya silahkan download surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan No.20 tahun 2019 tentang penyederhanaa RPP <a href="https://drive.google.com/open?id=1YKaGfTQzgSt_4UqxkRMVk_faelZws-fk">di sini</a></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><a href="https://drive.google.com/open?id=1YKaGfTQzgSt_4UqxkRMVk_faelZws-fk" target="_blank"><br /></a></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br style="font-size: 16px; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal;" /></span></div>
</div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-52907922144067046582018-09-03T09:36:00.001+07:002018-09-03T09:38:39.057+07:00Media Pembelajaran Interaktif untuk Materi Reproduksi Tumbuhan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Halo apa kabar semuanya,<br />
Kali ini saya mencoba membuat tulisan ringkas soal media pembelajaran interaktif. Saya mencoba membuat rancangan media sendiri tapi masih tetap berbasis powerpoint 2013. Ya soalnya aplikasi bawaan office ini paling user friendly lah karena disemua laptop kita aplikasi ini ada.<br />
Tapi saya mencoba membuatnya sedikit tampil beda dari biasanya. Saya menambahkan beberapa button navigasi yang sekiranya dapat memudahkan pengguna dalam menemukan materi yang diinginkan. Sebagai uji coba saya membuatnya untuk materi sistem reproduksi pada tumbuhan kelas 9 SMP kurikulum 2013. berikut beberapa contoh tampilannya<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-jyhDlWqsw2g/W4yWng7NhiI/AAAAAAAAB50/H-FUm4qFGncjRq2COAT0UtR-03K7vnjBQCLcBGAs/s1600/1.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="497" data-original-width="897" height="177" src="https://3.bp.blogspot.com/-jyhDlWqsw2g/W4yWng7NhiI/AAAAAAAAB50/H-FUm4qFGncjRq2COAT0UtR-03K7vnjBQCLcBGAs/s320/1.PNG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-46j_v9aaODE/W4yWqhzEgqI/AAAAAAAAB54/bEaPl6ouuM81Joc1YVAloJSVVLkrdE7TQCLcBGAs/s1600/2.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="492" data-original-width="888" height="177" src="https://3.bp.blogspot.com/-46j_v9aaODE/W4yWqhzEgqI/AAAAAAAAB54/bEaPl6ouuM81Joc1YVAloJSVVLkrdE7TQCLcBGAs/s320/2.PNG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-uVCpM8TXf7k/W4yWs8rb5pI/AAAAAAAAB58/o6x8zRIWKawKlcEbO_Ms6vcMi-v6napSwCLcBGAs/s1600/3.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="506" data-original-width="903" height="179" src="https://1.bp.blogspot.com/-uVCpM8TXf7k/W4yWs8rb5pI/AAAAAAAAB58/o6x8zRIWKawKlcEbO_Ms6vcMi-v6napSwCLcBGAs/s320/3.PNG" width="320" /></a></div>
<br />
Agar semakin oke, saya menyisipkan beberapa video di dalamnya. Jangan khawatir video akan tetap ada meskipun file materi berpindah-pindah dari satu flashdisk ke ke flashdisk yang lain.<br />
Tentunya apa yang saya buat ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, silahkan teman-teman oprek sendiri ini file untuk disesuaikan dengan kebutuhan sendiri. So mohon maaf kalau file extra big soalnya banyak konten videonya. Kalau mau download baiknya menggunakan wifi biar kuota teman-teman tidak terkuras.Saya sih berharap, media ini bisa membantu teman-teman dalam mengajar.<br />
Untuk download gunaka google drive dengan mengklik <a href="https://drive.google.com/file/d/14YvlmqRy5VThCNSNBAlpM5ajYx-80QD5/view?usp=sharing" target="_blank">di sini </a></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-10079366298556509672017-03-22T22:33:00.000+07:002017-03-22T22:33:31.619+07:00Cara Praktis Ujian Praktek IPA Kelas IX<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<o:p></o:p>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">
Ujian
praktek bagi siswa SMP kelas IX sudah menjadi ritual tahunan yang wajib
diikuti. Agar ujian praktek benar-benar menjadi parameter valid dalam
menentukan <i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">science proses skill</i><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
seorang siswa, maka sudah menjadi keharusan bagi guru meramu soal-soal yang
sedikit berbeda dengan pengukuran kemampuan kognitif. Pada ujian praktek, soal
diarahkan untuk menggali keterampilan proses sains (KPS) siswa yang jenisnya
ada dua yaitu KPS </span><i style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">Basic</i><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; text-align: left; text-indent: 36pt;"> dan KPS
Terintegrasi. Elemen dari KPS terintegrasi sedikit lebih banyak daripada elemen
KPS Basic. Elemen KPS basic terdiri dari keterampilan: 1. mengamati, 2. mengklasifikasi,
3. mengukur, 4. menyimpulkan, 5. memprediksi, dan 5. mengkomunikasikan,.
Sedangkan elemen untuk KPS terintegrasi adalah elemen KPS Basic ditambah keterampilan
6. mengidentifikasi variabel (kontrol dan manipulasi), 7. keterampilan
menginterpretasi, 8. keterampilan membuat hipotesis, dan 9. keterampilan
melakukan eksperimen.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-gWI0GU-6zRs/WNKVVSqjDrI/AAAAAAAABD0/WhC7T-B8UcYqznsBBO8scktcRxM7Mz2UgCLcB/s1600/up_1.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="https://3.bp.blogspot.com/-gWI0GU-6zRs/WNKVVSqjDrI/AAAAAAAABD0/WhC7T-B8UcYqznsBBO8scktcRxM7Mz2UgCLcB/s320/up_1.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">doc. pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kebetulan
saya mengajar di tingkat SMP sehingga ketika ditugaskan menjadi penanggungjawab
ujian praktek, saya mencoba melakukan sedikit modifikasi ujian. Di tahun-tahun
sebelumnya, ujian praktek cenderung hanya menguji satu jenis keterampilan saja.
Misalnya hanya menguji kemampuan siswa dalam mengukur kuat arus atau tegangan pada
sebuah rangkaian listrik (menggunakan basicmeter). Pernah pula hanya menguji
kemampuan siswa mengukur volume batu (benda yang bentuknya tidak beraturan)
dengan mencelupkannya ke gelas ukur. Nah pada ujian praktek di dua tahun
terakhir ini saya mencoba menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda.
Pendekatan yang saya gunakan, sebagaimana saya jelaskan sebelumnya, menggunakan
pendekatan KPS. Harapan saya, dengan pendekatan seperti ini, ujian praktek dapat
menjadi bagian dari ujian akhir yang mudah-mudahan bisa dinikmati siswa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Mengingat
terbatasnya waktu yang sediakan untuk ujian, maka saya mensiasatinya dengan
mengadaptasi model ujian praktek di perguruan tinggu tempat saya kuliah dulu.
Setiap soal berdurasi 3 menit. Maksudnya, untuk menjawab satu soal, siswa
diberi waktu 3 menit. Sehingga untuk
menyelesaikan 10 soal + pengisian absen dan identitas, siswa memiliki waktu 33
menit. Nah dalam satu sesi, karena ada 10 soal, maka siswa yang masuk ke ruang
ujian hanya berjumlah 11 orang. Ke 11 siswa ini secara bergiliran mengitari soal-soal
KPS yang diletakkan di atas meja. Begitu
waktu mencapai 3 menit, pengawas
membunyikan alarm (Pakai HP), tanda siswa harus berpindah ke soal berikutnya. 3
menit berikutnya siswa berpindah lagi ke soal berikutnya. Begitu seterusnya
sampai siswa menyelesaikan ke 10 soal yang ada (siswa yang ke sebelas secara
bergiliran mengisi absen dan identitas). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-b7GA7qq_HvI/WNKVc-VVyVI/AAAAAAAABD4/5ctN9IYbVwgc1X49HuKJVlrXz4VWKx85ACEw/s1600/up_3.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://3.bp.blogspot.com/-b7GA7qq_HvI/WNKVc-VVyVI/AAAAAAAABD4/5ctN9IYbVwgc1X49HuKJVlrXz4VWKx85ACEw/s320/up_3.png" width="212" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">doc. pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Jika
satu sesi berdurasi 30 menit dengan 11 orang siswa sebagai peserta ujian, maka dalam
satu hari (asumsi ujian dimulai jam 08.00 sd jam 13.00 = 5 jam) kita bisa menguji
100 siswa. Kalo siswa kita sekitar 170 orang, ya kita butuh waktu kurang lebih
2 hari kerja. Bagaimana kalau mau lebih
cepat lagi, saya kira teman-teman pasti tahulah caranya!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Inti
dari apa yang saya uraikan ini adalah untuk saling share kepada teman-teman
guru yang lain. Barangkali ada di antara teman-teman yang punya model atau
strategi unik dalam melaksanakan ujian praktek, silahkan di share.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Contoh kisi-kisi Ujian Praktek download <a href="https://drive.google.com/open?id=0B9rpBSvHcabybjNZUGRpVEFlc1E" target="_blank">di sini</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Contoh soal Ujian Praktek download <a href="https://drive.google.com/open?id=0B9rpBSvHcabyekowdzNtVVdVcGc" target="_blank">di sini</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
</div>
<div style="text-indent: 0px;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 36pt; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-17859374021445329002016-11-11T14:01:00.004+07:002016-11-11T14:31:04.617+07:00Cara menghubungkan Anycast dari Laptop dan Smartphone/Tablet Samsung dengan Mudah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-f3mN8HCgYOc/WCVvZvQFpzI/AAAAAAAAAfI/WhvMFHzAnsYTNeicVNqCfng9L0OeB_ajACLcB/s1600/presentation-224108_960_720.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://3.bp.blogspot.com/-f3mN8HCgYOc/WCVvZvQFpzI/AAAAAAAAAfI/WhvMFHzAnsYTNeicVNqCfng9L0OeB_ajACLcB/s320/presentation-224108_960_720.jpg" width="320" /></a></div>
<h2 style="text-align: left;">
</h2>
Cukup banyak sahabat yang mengeluhkan belum dapat menghubungkan Anycast/ezcast ke laptop atau pun ke smartphone/tablet. Padahal sudah beli mahal-mahal, belum bisa digunakan. Pada tutorial sederhana ini saya mencoba memandu sahabat untuk bisa mengkoneksikan anycast dari laptop/smartphone ke LCD Proyektor. Tutorial pertama adalah bagaimana menghubungkan anycast dari laptop dengan OS Windows 8 agar sahabat bisa presentase dengan mudah ke LCD Proyektor tanpa terganggu dengan keterbatasan kabel VGA yang super pendek itu. Ok langsung saja...<br />
<br />
1. Pertama-tama siapkan peralatan tempurnya: <br />
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Laptop (kali ini saya pakai OS windows 8)<br />
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Anycast atau Ezcast<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-inGWr8HhoIY/WCVo9COc6gI/AAAAAAAAAeQ/3aq9-LlENFstf-pIW6JLW5mHPKT1cPRUACLcB/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://4.bp.blogspot.com/-inGWr8HhoIY/WCVo9COc6gI/AAAAAAAAAeQ/3aq9-LlENFstf-pIW6JLW5mHPKT1cPRUACLcB/s320/1.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>LCD Proyektor<br />
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Adapter HDMI to VGA (optional)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-XnHn2InyPCQ/WCVpeMn7R4I/AAAAAAAAAeU/_NCaydMC7pEc8f8pWORxoPdDUHzRPaRGQCLcB/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-XnHn2InyPCQ/WCVpeMn7R4I/AAAAAAAAAeU/_NCaydMC7pEc8f8pWORxoPdDUHzRPaRGQCLcB/s320/2.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
Jika LCD proyektor sahabat sisa peninggalan jepang hehehee....yang ditandai dengan belum adanya colokan HDMI, maka sahabat mesti menambahkan sebuah alat yang namanya adapter HDMI to VGA female.Tapi sahabat kalo sudah menggunakan LCD terkini, biasanya sudah dilengkapi colokan HDMI jadi tidak perlu alat tambahan ini.<br />
<br />
2. Pasang dan hubungkan semua peralatan dengan sumber listrik<br />
3. Nyalakan LCD dan laptop<br />
4. Pada Laptop akan muncul tampilan dekstop....lalu tekan tombol windows dan tombol C pada keyboard (windos+C) bersamaan sehingga di dekstop sahabat muncul gambar seperti ini:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-vQ8VDKUwPIY/WCVppHx44QI/AAAAAAAAAeY/chkxYUxNs8YGuIlj4L999RMIG8br5J8owCLcB/s1600/B1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-vQ8VDKUwPIY/WCVppHx44QI/AAAAAAAAAeY/chkxYUxNs8YGuIlj4L999RMIG8br5J8owCLcB/s320/B1.png" width="320" /></a></div>
<br />
5. Klik ikon Device yang berada di sebelah kanan sampai muncul tampilan seperti gambar di bawah. Selanjutnya klik ikon Project:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-6r5GC-rNlqo/WCVp63TgX8I/AAAAAAAAAec/qRPbxZqcaRE84gh_WM9e683qrfCt350ggCLcB/s1600/B2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://1.bp.blogspot.com/-6r5GC-rNlqo/WCVp63TgX8I/AAAAAAAAAec/qRPbxZqcaRE84gh_WM9e683qrfCt350ggCLcB/s320/B2.png" width="320" /></a></div>
<br />
6. Berikutnya muncul tampilan seperti gambar berikut. Jika Anycasy sahabat terpasang sempurna di LCD maka laptop sahabat akan membaca keberadaan Anycasy dan menkoneksikannya secara otomatis. Klik ikon monitor yang ada tulisan anycast. Tunggu beberapa saat sampai koneksi sempurna dan tampilan laptop kita muncul di layar LCD.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-VGoQ4ygzh7c/WCVqN5GCHaI/AAAAAAAAAeg/FqFw52b7NsQTHE0r2ulVfdsfzADqfDeyQCLcB/s1600/B3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://2.bp.blogspot.com/-VGoQ4ygzh7c/WCVqN5GCHaI/AAAAAAAAAeg/FqFw52b7NsQTHE0r2ulVfdsfzADqfDeyQCLcB/s320/B3.png" width="320" /></a></div>
<br />
7. Berikut gambar di LCD proyektor saat kita mencoba mengkoneksikan laptop dengan anycast<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-m8bQpuSyGvE/WCVqaFQhXmI/AAAAAAAAAek/XJ-y5WnOjPg584ml337IaxSMUJKQ785DgCLcB/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://4.bp.blogspot.com/-m8bQpuSyGvE/WCVqaFQhXmI/AAAAAAAAAek/XJ-y5WnOjPg584ml337IaxSMUJKQ785DgCLcB/s1600/5.jpg" /></a></div>
<br />
8. Dan gambar di bawah setelah anycast sukses mengkoneksikan layar laptop dengan layar LCD (miracast).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-nLtWBLVkx40/WCVqieB0PBI/AAAAAAAAAeo/rmoQM0Pm03o2AhVpd69wuWtHT_bQWJwIgCEw/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://3.bp.blogspot.com/-nLtWBLVkx40/WCVqieB0PBI/AAAAAAAAAeo/rmoQM0Pm03o2AhVpd69wuWtHT_bQWJwIgCEw/s320/6.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Dengan anycast, presentase ruwet yang mengandalkan koneksi via kabel VGA dapat teratasi dengan mudah. Jadi pada jarak sampai sekitar 20 meter, sahabat masih leluasa mengontrol presentase sambil bawa-bawa laptop (jenis notebook). Bahkan penempatan LCD yang kabel VGAnya pendek juga semakin mudah sehingga tampilannya dapat kita maksimalkan. Saya cukup sering melihat presentase yang tampilan layarnya kecil dan bikin sakit mata peserta yang duduk di belakang.<br />
<br />
Selanjut bagaimana mengkoneksikan anycast dengan smartphone/tablet? Ok langsung saja. Kali ini saya pakai Samsung A8 yang berlayar 8 inch. Oh ya tablet ini sangat handal buat presentase karena sudah dilengkapi dengan pen khusus bisa dipakai corat coret ala golden waysnya MarioTeguh. Buat guru matematika, nih tablet asyik banget. Gak perlu pake spidol tiga warna karena di tablet ini disediakan cukup pilihan warna tinta.<br />
<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siapkan dan hubungkan LCD plus anycast dengan sumber listrik<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Unduh dan install aplikasi WIFI DISPLAY HELPER di playstore<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-UWIciO9I0F4/WCVrRxzZ_sI/AAAAAAAAAew/KadVUV935_4SEPEGiGtEn-w_A6gnraiYACLcB/s1600/7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="66" src="https://1.bp.blogspot.com/-UWIciO9I0F4/WCVrRxzZ_sI/AAAAAAAAAew/KadVUV935_4SEPEGiGtEn-w_A6gnraiYACLcB/s320/7.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Buka aplikasi WIFI DISPLAY HELPER<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-mhUE-tZ2L5w/WCVrYIaN1UI/AAAAAAAAAe0/Vd9uGMD95z062gsWYkTeLmwvzPe_n_VnwCLcB/s1600/8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://3.bp.blogspot.com/-mhUE-tZ2L5w/WCVrYIaN1UI/AAAAAAAAAe0/Vd9uGMD95z062gsWYkTeLmwvzPe_n_VnwCLcB/s320/8.png" width="240" /></a></div>
<br />
<br />
4. Dan klik Start Wifi Display .....ta dang.........layar tablet sudah mirroring di LCD Proyektor. Selanjut sahabat sudah bisa presentase dengan mudah dan sangat fleksibel. Bahkan hasil pekerjaan siswa bisa difoto dan langsung di proyeksikan ke layar. Sehingga mereka bisa juga presentase.....<br />
Untuk smartphone merk lain, mungkin cara koneksinya beda. Ada yang perlu menggunakan aplikasi pihak ketiga dan mungkin ada juga yang tidak perlu. Jika di smartphone sahabat punya fitur WIFI DISPLAY (fungsinya untuk koneksi layar menggunakan WAN/LAN) maka tidak perlu susah payah download WIFI DISPLAY HELPER. Gunakan saja fitur tersebut maka sudah bisa langsung mirroring dengan LCD.<br />
<br />
Review sedikit mengenai penggunaan Tablet Samsung A8 di LCD proyektor, terus terang saya agak kecewa karena tampilan mirror nya kecil kalo tidak mau dibilang mini. Sehingga mau tidak mau, LCD saya tempat agak jauh dari dinding. Its ok tampilan menjadi lebih besar namun kontrasnya menjadi hilang sehingga kesannya kabur. Beda saat saya menggunakan Xiaomi Redmi Note 3 yang berlayar 5,5 inc. Tampilan di LCD jauh lebih lebar dan lebih tajam dari samsung dan saya lebih senang menggunakan xiaomi ini. Hanya sayangnya, smartphone besutan tiongkok ini belum dilengkapi pen layaknya samsung A8.<br />
<br />
Tampilan Tablet Samsung A8 ( 8 Inc) di LCD Proyektor:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-a0_vO7-mkm8/WCVsQ5KfA1I/AAAAAAAAAe8/NWm8VmcekHQRwOK3VPinkpK7AQPdgEtMQCLcB/s1600/9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-a0_vO7-mkm8/WCVsQ5KfA1I/AAAAAAAAAe8/NWm8VmcekHQRwOK3VPinkpK7AQPdgEtMQCLcB/s320/9.png" width="180" /></a></div>
<br />
Dan gambar berikut Tampilan Xiaomi Redmi Note 3 (5,5 inc) di LCD Proyektor :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-UmmjDeectyo/WCVsOQJHXAI/AAAAAAAAAe4/h4u-UoD7zUIWYUJKzTgEyZhCxhSaYXyKgCEw/s1600/10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-UmmjDeectyo/WCVsOQJHXAI/AAAAAAAAAe4/h4u-UoD7zUIWYUJKzTgEyZhCxhSaYXyKgCEw/s320/10.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Ok sahabat...selamat mencoba! Salam Hangat<br />
<div>
<br /></div>
</div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com196tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-88651899594004251032016-10-31T21:56:00.001+07:002021-09-24T19:58:34.161+07:00Menggodok Harapan di Pantai Bahari<p dir="ltr">Catatan kecil Rakerda 1 IGI Mamuju</p>
<p dir="ltr">Pengurus IGI Kabupaten Mamuju akhirnya tuntas meletakkan dasar langkah kaki organisasi usai menggelar rapat Kerja daerah I pada 30 Oktober 2016 di Pantai Wisata Bahari Lombang-Lombang Kecamatan Kalukku. Pada hajatan yang dihadiri sekitar 20 pengurus dan anggota tersebut, diskusi untuk menata masa depan IGI berlangsung dalam suasana santai, penuh kekeluargaan, namun tetap serius. <br>
Sebagaimana tradisi baku dalam rapat kerja organisasi, pelaksanaan rakerda yang dimotori Muliadi S.Pd, Syahrir S.Pd, Aan dkk, diawali dengan seremoni pembukaan yang pointnya menyentuh spirit berlembaga para guru yang selama ini memang sudah tergerus. Dalam sambutannya, ketua IGI Mamuju, Rustan Apandi, mengingatkan spirit kehadiran IGI adalah untuk membantu guru meningkatkan kompetensi profesionalismenya ke level yang lebih tinggi melalui kegiatan-kegiatan nyata. "Kita tidak perlu program kerja yang muluk-muluk. Kita membutuhkan program kerja yang bisa kita realisasikan sesuai dengan tujuan kehadiran IGI dan kemampuan kita melaksakannya," papar Rustan. <br>
Ketua Wilayah IGI Sulawesi Barat, Hilman Paturusi, yang dipercaya membuka Rakerda menyampaikan harapan, kiranya pengurus IGI Mamuju segera menggarap sejumlah sektor potensial untuk dikembangkan demi kemajuan para guru di Mamuju. "Salah satunya adalah rekruitmen anggota. Mamuju memiki guru sekitar 4000 orang. Pengurus harus strategik mengajak sedikitnya 500 guru untuk bisa bergabung di IGI. Dan, itu angka 500 adalah angka yang logis mengingat IGI masih baru dan belum begitu dikenal di kalangan guru." urai Hilman. <br>
Pada perumusan program kerja yang dibahas melalui rapat komisi dan pleno, lahir sejumlah program kerja dari tujuh bidang yang ada. Beberapa di antaranya : seribu mata membaca, advokasi guru, workshop penyusunan perangkat PBM dan Media Pembelajaran Berbasis IT, publikasi karya guru. Selain membicarakan program kerja secara teknis, mencuat pula harapan IGI menjadi organisasi guru yang terdepan dalam membela hak-hak guru. "Paling tidak kita mampu menunjukkan empati pada kawan-kawan guru yang menghadapi masalah," harap Rustan. <br>
Harapan ini mengemuka setelah melihat berbagai kasus dan masalah yang mendera guru baik dari sisi hukum maupun dari sisi manusiawi tanpa adanya advokasi dan empati. Ketua IGI Sulawasi Barat Hilman Paturusi menyatakan IGI tidak akan menjadi organisasi yang teknikal tetapi juga akan menjadi organisasi yang humanis bagi guru. <br>
Sampai Pukul 14.00, angin di Pantai Wisata Bahari tetap berhembus hangat dan lembut seakan mengajak daun-daun kelapa menari bersama. Ombaknya menghempas pelan mengiring derai riang anak-anak yang berenang. Seperti ombak yang tidak pernah jenuh menggapai tepian, demikian juga harapan kepada pengurus agar setia pada komitmen yang telah digodok. </p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-XB5b1bCDlEY/WBdbozlYa1I/AAAAAAAAAd8/klkojT_trh0/s1600/IMG_20161030_104300.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-XB5b1bCDlEY/WBdbozlYa1I/AAAAAAAAAd8/klkojT_trh0/s400/IMG_20161030_104300.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-brEQyoVSxD8/WBdbptAyU9I/AAAAAAAAAeA/rVOxlpO9kyA/s1600/IMG_20161030_104219.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-brEQyoVSxD8/WBdbptAyU9I/AAAAAAAAAeA/rVOxlpO9kyA/s400/IMG_20161030_104219.jpg"> </a> </div>guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-43704515142900112152016-05-29T09:13:00.005+07:002021-09-24T20:15:12.838+07:00Mereduksi Tindakan Kekerasan Guru terhadap Peserta Didik<div style="text-align: left;" trbidi="on">
<p style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></p><p style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span><br /><b style="text-indent: -18pt;"><i><span style="font-family: arial; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-size: 9.0pt;"> Refleksi atas penahanan Guru Nurmayani di Bantaeng</span></i></b></p><p style="text-align: left;"></p><div style="text-indent: -24px;"><span style="font-family: arial;"><b><i><br /></i></b></span></div><a href="https://2.bp.blogspot.com/-1ju5_I7UeoE/V0pNa-XAZLI/AAAAAAAAAcs/hcXMtQFzEfoZoQjixWZKnvUg_KzbLCIFQCLcB/s1600/angry-teacher-55acd0d193fdfd240a4712c5.png" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: left;" target="_blank"><span style="clear: right; float: right; font-family: arial; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="221" src="https://2.bp.blogspot.com/-1ju5_I7UeoE/V0pNa-XAZLI/AAAAAAAAAcs/hcXMtQFzEfoZoQjixWZKnvUg_KzbLCIFQCLcB/w400-h221/angry-teacher-55acd0d193fdfd240a4712c5.png" width="400" /></span></a><span style="font-size: 9pt; text-indent: 36pt;"></span><p></p><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Berita penahanan guru Nur-mayani
oleh aparat hukum di Kabu-paten Bantaeng karena dugaan tindak kekerasan pada
siswanya, pertengahan Mei 2016 kemarin, telah membuat pela-ku pendidikan
terhenyak. Penahanan tersebut menjadi pembicaraan hangat khususnya di kalangan
guru-guru bah-kan meluas hingga ke sosial media. Sebenarnya kita tidak
benar-benar terkejut dengan berita ini karena berb-agai kasus dugaan tindak
kekerasan oleh guru terhadap siswa, sudah sering menghias media massa baik
cetak maupun on line. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Di kalangan guru-guru, kasus-kasus pemberian hukuman pada siswa yang berujung di ranah hukum tentu
saja meresahkan karena adanya kesadaran diri bahwa posisi mereka sangat rawan
mengalami kejadian yang sama dengan guru terduga pelaku kekerasan yang harus
mendekam dibalik jeruji. Jika tidak berhati-hati dalam berinteraksi dengan
siswa, maka guru akan dengan mudah terperangkap pada tuntutan hukum. Apalagi dengan adanya undang-undang
perlindungan anak, ‘kekuasaan’ guru terhadap peserta didik kian mengecil. Zaman memang sudah berubah. Dahulu, orangtua
menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada guru. Orangtua bisa menjadi
malu bila mendapat laporan tentang pelanggaran atau perilaku tidak terpuji
anaknya di sekolah sehingga laporan akan dilanjutkan orangtua dengan memberikan
hukuman tambahan pada si anak. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Tak heran bila era tahun 70-an sampai 90-an,
siswa-siswa enggan melaporkan kekerasan yang dialami di sekolah kepada
orangtuanya. Kebalikannya saat ini, orangtua
mudah geram saat menerima laporan sepihak dari anaknya. Tanpa verifikasi ke
pihak sekolah, ada orangtua yang amukan di sekolah dan ada mengadu ke pihak
berwajib.
Terlepas dari pergeseran pola perilaku orangtua masa kini, layak kita menyimak kajian disertasi Dr
Djamal dari UIN Sunan Kalijaga tentang tindak kekerasan di sekolah. Mengapa
guru menjadi mudah memberikan hukuman fisik kepada siswa? Djamal mengungkapkan ada dua penyebab utama. Pertama,
faktor internal yang meliputi rendahnya kompetensi guru dalam mengelola kelas,
masalah dalam keluarga, masalah kesehatan fisik, disposisi agresif, dan
kerentanan emosi. Kedua, faktor eksternal yang meliputi pelanggaran tata tertib
sekolah, siswa ribut saat pembelajaran, sikap dan perilaku siswa yang dianggap
meremehkan guru. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Faktor eksternal adalah realitas obyektif dan faktor internal
merupakan potensi subyektif. Bertemunya
realitas obyektif dengan potensi subyektif inilah yang biasanya menyulut terjadinya tindakan
kekerasan guru pada siswa. Hukuman yang dilatari amarah dan dendam, berpotensi memberikan
efek buruk terhadap perkembangan psikologis anak. Sehingga dengan alasan
apapun, tindakan menghukum siswa secara fisik, hingga kini cukup sulit untuk bisa
dibenarkan. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"> Realitas sehari-hari di kalangan pendidik, memberikan hukuman kepada siswa yang bersalah
dalam bentuk hukuman fisik, adalah hal lumrah karena pada batasan tertentu,
guru kerap berhadapan dengan kelompok siswa yang memang memiliki tingkat
kenakalan atau perilaku negatif yang tidak bisa dihentikan hanya dengan verbalism.
Nasehat yang lembut, gertakan, sampai ancaman pemanggilan orangtua, terkadang menjadi
hal yang sia-sia. Bila kejadian seperti ini berlanjut dan berulang, guru akan
dihinggapi rasa frustasi dan merasa tidak dihargai. Kita bisa menerka, sebagai
manusia biasa, amarah guru mudah tersulut dan tanpa disadari, amarah yang terakumulasi dapat menjebol batas
kesabaran guru. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Teori behavior yang juga diadopsi sistem pendidikan kita pada dasarnya mengakomodir
pemberian hukuman ini. Namun hukuman hanya diberikan ketika penguatan untuk
sebuah perilaku tidak berhasil. Dan ketika hukuman diperlukan, harus diberikan
seringan mungkin. Penting diingat, dalam dunia pendidikan, hukuman tidak
diberikan untuk melahirkan siksaan. Hukuman digunakan sebagai instrumen usaha mengembalikan
perilaku anak ke arah yang lebih baik diiringi dengan pemberian motivasi agar
mereka menjadi pribadi imajinatif, kreatif, dan produktif. Hukuman diberikan
untuk menghentikan perilaku anak yang salah sekaligus juga untuk mengajar dan
mendorong anak untuk memiliki kesadaran menghentikan perilakunya yang salah. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Dalam keseharian, guru cenderung suka memberikan hukuman negatif karena hasilnya dapat langsung
terlihat dimana anak menghentikan perilaku negatifnya saat itu juga. Selain itu
guru juga terkadang memberikan hukuman yang tidak berkorelasi dengan kesalahan
yang dilakukan. Misalnya mengusir siswa yang ribut dari kelas, memberikan
hukuman berdiri di depan kelas untuk siswa yang tidak mengerjakan PR, atau
berlari keliling lapangan karena terlambat. Lantas bagaimana cara memberikan
hukuman mendidik namun memiliki efek jera untuk mengurangi perilaku negatif anak?
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan di antaranya guru harus bersikap
dan bertindak tegas dalam menyampaikan alasan mengapa suatu perilaku dilarang
dan dibolehan sehingga siswa paham dan menjadi segan membantah atau menolak.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Konsisten, artinya antara guru satu dengan guru lainnya sepaham mana perilaku
yang benar dan mana perilaku yang salah. Contoh sikan inkonsistensi, guru yang
satu menghukum siswa yang terlambat masuk kelas tetapi guru lain tidak;
memberikan hukuman yang proporsional dan korelatif, misalnya siswa yang
memecahkan kaca diberikan hukuman mengganti kaca yang pecah bukan dengan
hukuman lompat kodok di lapangan terbuka ; Berikan hukuman yang edukatif,
misalnya siswa yang tidak mengerjakan PR dihukum melakukan wawancara, membaca
buku dan menuliskan hasil bacaannya. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"> Apabila pemberikan hukuman melalui cara-cara serta segala
daya telah diupayakan guru tidak juga berhasil mengubah perilaku anak, mungkin
jalan terakhir dan terbaik bagi sekolah adalah mengembalikan si anak kepada orangtuanya.
Berkaca pada kasus-kasus yang telah terjadi sebelumnya, guru kini mesti ekstra hati-hati dalam
memberikan hukuman pada siswa. Sebab, sedikit saja salah dalam memberikan
hukuman, guru bisa tergelincir dalam lubang hukum. Agar para guru terhindar
dari persoalan hukum atau dituduh sebagai pelaku tindak kekerasan, sebaiknya guru
menghindari memberikan hukuman yang bersifat negatif pada anak. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Hukuman yang
bersifat negatif tersebut di antaranya: menggunakan kekerasan seperti
pukulan, cubitan, cambukan karena anak yang mendapat hukuman keras cenderung
untuk berbohong dibanding anak yang jarang mendapat hukuman keras. Marah besar karena dapat
menimbulkan trauma mendalam yang terbawa sampai mereka dewasa. Berkata kasar seperti tolol, goblok,
setan kamu, kurang ajar, akan melukai perasaan anak dan dapat menghilangkan
rasa percaya diri. Anak yang sering mendapatkan makian kasar cenderung tidak
mengembangkan kemampuannya dan justru menarik diri dari lingkungan
sosialnya. Tanpa harus tergiring dalam perdebatan benar tidaknya tindakan guru Nurmayani dalam memberikan hukuman, kita wajib mendorong
dan menyuarakan pendidikan dalam hal ini dinas pendidikan dan kepala daerah memberikan perlindungan
atau bantuan hukum yang proporsional terhadap yang bersangkutan karena
tindakannya terhadap siswa masih dalam kerangka menjalankan profesinya mendidik
anak. Sehingga penyelesaian masalah-masalahan secara non hukum, seharusnya dapat
dicapai tanpa merugikan siapapun. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Penahanan Guru Nurmayani, tanpa menutup mata
pada apa yang dialami oleh siswa korban, dapat kita pastikan memberikan efek
psikis yang sangat berat ditanggung yang bersangkutan terkait profesinya
sebagai pendidik. Penahanan sang guru, yang rasanya mustahil melarikan diri
atau menghilangkan barang bukti, selain
akan menelantarkan ratusan siswa didikannya, juga bakal menenggelamkan
kepercayaan dirinya untuk mengajar dan mendidik. Kita berharap, kasus Guru
Nurmayani memberikan hikmah kepada seluruh guru di tanah air untuk lebih reflektif
dan tidak menjadi apatis dalam mendidik.</span><br /></div></div><b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-family: arial; font-size: 9pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><div><b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-family: arial; font-size: 9pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></b></div>Dimuat Di Harian Radar Subar Edisi Rabu 18 Mei 2016<br /></span></b><b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-family: arial; font-size: 9pt; line-height: 107%;">Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI)
Wilayah Sulawesi Barat<br /></span></b><b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 9pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 9pt; line-height: 107%;">Kontak Person 085242669933/08114202576<br /></span></b><b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 9pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 9pt; line-height: 107%;">Email : </span></b><a href="mailto:hilmanpaturusy@gmail.com" style="text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 9pt; line-height: 107%;">hilmanpaturusy@gmail.com</span></b></a><br /><p></p><p></p>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: arial; font-size: 9pt; line-height: 107%;"></span></div>
<span style="font-family: arial;"><o:p></o:p>
</span>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-77109721024965431322014-05-06T16:41:00.002+07:002014-05-06T16:54:11.179+07:00Pantai-Pantai Mamuju yang Merana<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Keindahan
pantai sebuah daerah dapat menjadi magnet kuat untuk menarik minat orang datang
berkunjung. Sejumlah daerah di Indonesia seperti Jawa dan Bali, mampu menyulap
pantai-pantainya, yang sebelumnya adalah pantai tradisional, menjadi pantai tujuan
wisata yang saban minggu kebanjiran pelancong domestik dan manca Negara. Saya
bukannya bermimpi, pantai-pantai yang memiliki potensi wisata di Mamuju, tiba-tiba
diserbu wisatawan. Namun saya hanya
prihatin dengan buruknya perhatian pemerintah terhadap objek-objek wisata yang
ada, khususnya pantai. Padahal dengan garis pantai yang membentang sepanjang
275 km, saya yakin beberapa titik dapat dijelmakan menjadi tempat wisata yang
berstandar nasional (berlogo SNI, hehehee). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Tengok saja Pantai Lombang-Lombang yang
terletak di Kecamatan Kalukku. Meskipun jarak pantai ini hanya sekitar 3 km
dari Bandar Udara Tampa Padang, tetapi pengelolaan pantai berpasir coklat ini,
tidak senyaring deru pesawat Wings Air yang dua kali sehari mendarat. Tak
dipungkiri, bantuan pemerintah cukup banyak mengalir ke masyakarat setempat
sebagai bentuk pemberdayaan warga lokal agar mampu mengelola asset mereka
sendiri. Jembatan-jembatan semi permanen sudah dibangun untuk mempermudah akses
pengunjung. Kanopi-kanopi pun bertebaran untuk menambah kenyamanan. Sayangnya,
penataan bangunan dan banyaknya sampah yang berserakan, menjadi persoalan yang
kerap dikeluhkan pengunjung. Jangan kaget jika Anda tengah menikmati ikan bakar
tiba-tiba ada beberapa ekor kambing yang mendekat. Ya, ternak penduduk memang
masih bebas berkeliaran di daerah wisata ini. Kalaupun pantai yang berpanorama
sangat indah di saat matahari terbenam ini ramai dikunjungi orang pada akhir
pekan, barangkali itu karena tak ada lagi tempat lain yang layak dikunjungi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600"
o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f"
stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_5" o:spid="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75"
style='width:301.5pt;height:201pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\RAFLYC~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-vBR-KW0hohU/U2isocSyKhI/AAAAAAAAAWg/jLetr9d3tJY/s1600/lomb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-vBR-KW0hohU/U2isocSyKhI/AAAAAAAAAWg/jLetr9d3tJY/s1600/lomb.jpg" height="424" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="MsoNormal" style="text-align: start;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US">Matahari Terbenam</span></b><span lang="EN-US">: Salah satu daya tarik Pantai Lombang-Lombang</span></span></div>
<div>
<span lang="EN-US" style="font-size: small;"><br /></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Ditelantarkan
dan terbuang juga dialami Pantai Kombiling di Kecamatan Pangale. Keadaan pantai
yang terkenal dengan “bibirnya” yang lebar sehingga sering dijadikan arena
balapan liar ini, lebih mengenaskan. Saat mengunjungi tempat ini, saya sungguh
tak mengira kalau tempat ini adalah sebuah objek wisata yang tercatat di situs
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nasional. Pasalnya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pantai yang ditumbuhi rimbunan pohon kelapa
ini sangat kotor. Sampah dedaunan, buah, dan pelepah kelapa berserakan di
mana-mana. Pengunjungnya hanya beberapa orang saja. Fasilitas toiletnya rusak
dan tidak terpakai. Menurut penduduk sekitar, pantai ini sangat ramai usai
lebaran. Paling menyiksa adalah akses jalan dari jalan provinsi menuju ke
lokasi pantai. Jalannya benar-benar rusak parah. Lengan kita benar-benar akan
terasa pegal mengendalikan stang motor ketika melalui jalan sepanjang lima
kilometer itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Meski
risih, saya berupaya optimis melihat pantai ini. Berpanorama indah dengan
akar-akar serabut pohon kelapa yang menyembul di sepanjang bibir pantai,
menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">landscape </i>yang unik. Ditambah
lagi adanya perahu-perahu tradisional yang tertambat menjadikan Pantai
Kombiling layak menjadi lokasi favorit pencinta fotografi berburu<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>foto panorama terutama saat senja hari
dan air laut sedang surut. <o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-s0yQI-3dLBA/U2itAM6FPaI/AAAAAAAAAWo/7theinTq6SI/s1600/kombiling.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-s0yQI-3dLBA/U2itAM6FPaI/AAAAAAAAAWo/7theinTq6SI/s1600/kombiling.jpg" height="425" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="text-align: start;"><span lang="EN-US" style="font-size: small;"><b>Tak Terurus: </b>Salah Satu Sudut Pantai Kombiling di Kecamatan Pangale</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Tak diperhatikan juga menjadi bagian dari
Pantai Karossa atau lebih dikenal sebagai Pantai Kambunong di Kecamatan Karossa
Mamuju Tengah. Pantai yang berjarak sekitar 100 km dari Kota Mamuju ini tak
memiliki fasilitas apa-apa yang dapat dibanggakan selain keindahan alaminya
yang mengagumkan. Saat berkunjung ke Pantai ini, saya kagum dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">giant rock</i>nya yang berserakan di bibir
pantai. Bebatuan besar ini menjadi tempat bermain berbagai jenis ikan. Air
lautnya sangat bening dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>batu koral
yang terlihat jelas. Menurut saya, pantai ini layak menjadi objek <i style="mso-bidi-font-style: normal;">snorkeling</i>. Seorang penduduk setempat
menuturkan, tempat ini juga menjadi lokasi favorit penggila pancing. Saat pagi
hingga siang hari, pantai ini amat teduh karena terlindung oleh pepohonan yang
tumbuh di atas tebing. Kita dapat menikmati segarnya angin laut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan hamparan pantai yang kehijauan dengan teramat
nyaman. Jangan berharap menemukan toilet atau kanopi di sini!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_i1026"
type="#_x0000_t75" style='width:301.5pt;height:201pt;visibility:visible;
mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\RAFLYC~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><span style="mso-spacerun: yes;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-l3u6LG-5-9w/U2itLVzkikI/AAAAAAAAAWw/sAEVY3dOhHk/s1600/kambunomg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-l3u6LG-5-9w/U2itLVzkikI/AAAAAAAAAWw/sAEVY3dOhHk/s1600/kambunomg.jpg" height="425" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b style="text-align: start;">Pantai Kambunong: </b><span style="text-align: start;">Lautnya bening dan indah</span></td></tr>
</tbody></table>
</span><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><o:p> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-sFMSt4DGZ9k/U2it8Xcnx-I/AAAAAAAAAW4/E1jwyV0bIF4/s1600/anak-anak+nelayan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-sFMSt4DGZ9k/U2it8Xcnx-I/AAAAAAAAAW4/E1jwyV0bIF4/s1600/anak-anak+nelayan.jpg" height="425" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b style="text-align: start;"><span lang="EN-US">Ceria: </span></b><span lang="EN-US" style="text-align: start;">Anak-anak Nelayan Kambunong </span></span></td></tr>
</tbody></table>
</o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-size: 10.0pt; mso-no-proof: yes;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_i1025"
type="#_x0000_t75" style='width:298.5pt;height:198.75pt;visibility:visible;
mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\RAFLYC~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span><span lang="EN-US" style="font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<w:sdt contentlocked="t" id="89512093" sdtgroup="t"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 1.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-fareast; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><w:sdtpr></w:sdtpr><w:sdt docpart="606DC5CFCB3645908222442BD55E3384" id="89512082" showingplchdr="t" storeitemid="X_5F329CAD-B019-4FA6-9FEF-74898909AD20" text="t" title="Post Title" xpath="/ns0:BlogPostInfo/ns0:PostTitle"></w:sdt></span>
</w:sdt>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-50799037547435593822013-12-29T01:21:00.001+07:002013-12-29T11:26:19.964+07:00Merebahkan Penat di Alun-Alun <div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sejak menjejakkan kaki pertama kali Kota Malang,
Alun-alun kota adalah tempat yang paling sering saya kunjungi. Selain mudah
dijangkau karena cukup satu kali menggunakan angkot dari tempat kost, tempat ini
juga berdekatan dengan sejumlah pusat perbelanjaan, baik yang modern maupun tradisional.
Sekitar beberapa ratus meter dari alun-alun, ada pasar yang menjadi sentra
perdagangan berbagai komoditi di Kota Malang. Ibu kost memberitahu kalau pasar
itu adalah bernama Pasar Besar. “Harganya murah-murah di sana” ujarnya setengah
promosi. Di Pasar Besar ini, aroma kedaerahan yang identik dengan intensitas tawar
menawar yang tinggi dan penataan dagangan apa adanya, membungkus kuat berbagai
transaksi antara penjual dan pembeli. Tapi sisi itulah barangkali yang membuat
pasar, dengan suasana yang amat mirip dengan Makassar Mall, ini mampu bertahan di
tengah gempuran pasar-pasar modern. </span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-dO2rXueonoA/Ur8VlW3VBMI/AAAAAAAAAV0/krpD8OSL_Rc/s1600/alll.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-dO2rXueonoA/Ur8VlW3VBMI/AAAAAAAAAV0/krpD8OSL_Rc/s1600/alll.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Kok
malah bahas pasar? <i>Back to the laptop</i>.
Sebagai orang perantauan yang awam soal dinamika sosial masyarakat Malang, Alun-alun
yang dulunya tempat berlatih perang (gladi yudha) bagi prajurit kerajaan dan tempat
penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah raja kepada kawula, adalah celah
paling lebar leluasa untuk dapat mengintip potret kecil masyarakat Malang. Pengunjung
tempat ini tidak hanya berasal dari kalangan bawah tetapi juga dari kalangan
atas. Tengok saja pelataran parkirnya. Selain
disesaki ratusan sepeda motor juga dipenuhi oleh berbagai jenis mobil, mulai
yang murah (walapun tidak murah menurut ukuran saya) sampai yang sejenis Jeep
Hammer (tongkrongan kaum <i>the have</i>). <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Apa
yang menarik dari Alun-alun kota ini sampai tak pernah sepi pengunjung? Bagi saya,
tempat yang dikelilingi sejumlah beringin raksasa ini adalah surga bagi pedagang kaki lima. Mulai dari
pedagang asongan, jam tangan, aksesoris, kaos, celana, mainan, poster, buku,
kacamata, kopiah, blankon, gantungan kunci, jagung bakar, tahu goreng, kopi,
dan ragam pedagang lainnya tumpah ruah. <i>Landscape</i> alun-alun yang didominasi pedagang,
menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang untuk mampir melihat-lihat lalu
membeli. Selalu ada transaksi di sini. </span><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-IEZJ7jDu_rI/Ur8V8x4_LlI/AAAAAAAAAV8/-yXFKqyRJZQ/s1600/aass.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-IEZJ7jDu_rI/Ur8V8x4_LlI/AAAAAAAAAV8/-yXFKqyRJZQ/s1600/aass.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Alun-alun
juga adalah surga bagi anak-anak kecil. Kita mudah menemukan pasangan muda dengan
anak kecil yang matanya berbinar-binar. Bahkan keluarga tua, juga rajin hilir
mudik di tempat ini. Inilah tempat keluarga hemat memanjakan anak. Setiap sore,
sejumlah pertunjukkan selalu mewarnai keramaian alun-alun. Ada pertunjukkan
wayang orang yang diperankan anak-anak kecil. Ada pertunjukkan topeng monyet
yang menggemaskan. Penonton (yang murah hati) cukup memasukkan selembar atau
dua lembar uang seribuan pada mangkuk bekas tempat sabun seusai pertunjukkan.
Uang koin lima ratus perak pun tak jadi masalah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vOtEoaeEEco/Ur8WU6GO27I/AAAAAAAAAWE/Hq7B3vLS2Kk/s1600/dfr.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-vOtEoaeEEco/Ur8WU6GO27I/AAAAAAAAAWE/Hq7B3vLS2Kk/s1600/dfr.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Setiap
kali keluarga kecil saya datang dari Sulawesi, alun-alun selalu menjadi destinasi
pertamauntuk memperlihatkan kepada mereka betapa semaraknya kota ini. Berada di
tempat yang menyatukan hasrat berbagai orangtua muda untuk menghadirkan
sejumput kebahagiaan bagi anak-anaknya, selalu adalah kesan unik yang mekar di
hati saya karena tanpa sadar, tempat yang sejuk ini kadang telah menjadi tempat
saya membaringkan sedikit kepenatan sekaligus “melarikan diri” dari target-target
akademik yang selalu ada setiap pekan. Tempat ini juga menjadi tempat saya mengais-ngais
bahagia melalui sepercik kenangan saat dua jagoan kecil saya tak lagi menemani karena
harus pulang ke tanah Sulawesi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Selarik
pertanyaan membuncah di hati saya. Mengapa di tanah sulawesi kami tak punya
alun-alun? Mengapa tak ada tempat di sana yang setidaknya, fungsinya mirip dengan
alun-alun, tempat yang menjadi pusat interaksi berbagai kalangan masyarakat tanpa
motif kapital? Apakah roda pembangunan sudah tidak lagi menyisakan ruang-ruang kosong
bagi kami untuk menyatu dalam sebuah celah kecil di tengah derap pembangunan
dan perebutan kursi kekuasaan? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Tradisi
alun-alun di Pulau Jawa memang tidak setenar di Sulawesi. Tradisi alun-alun
setahu saya ada di Makassar yaitu di Lapangan Karebosi. Sewaktu kuliah S1 tahun
90-an, semangat berbaur masyarakat kota masih nampak merona di Kota Daeng. Tak
heran, pemandangan lapangan karebosi
nyaris sama dengan pemandangan Alun-alun Malang. Setiap sisinya selalu diramaikan
dengan aneka pedagang kecil yang mencari nafkah dengan untung yang tak
seberapa. Adapula tempat unik, yaitu lapak catur yang selalu dikerumuni orang yang
mencoba menjajal kemampuannya bermain catur. Saban minggu, saya sangat suka ke
lapangan karebosi. Namun seiring waktu, tradisi Alun-alun itu menguap seketika
saat pemerintah kota memutuskan membangun mall bawah tanah di Lapangan kebanggaan
masyarakat Makassar. <o:p></o:p></span></span></div>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekeliling Lapangan Karebosi, yang jauh lebih luas dari Alun-alun Kota
Malang, kini telah dipagari dengan jeruji besi. Tampak indah dan bersih. Tetapi
ada asa yang terpenjara oleh jeruji pagar besi itu. Riak interaksi masyarakat lapis
bawah kini itu tak lagi menjadi bagian hiruk pikuk kota. Mereka disingkirkan. Citra
diri lapangan karebosi sebagai <i>landmark</i>
masyarakat Makassar yang senang bersosialisasi, telah berganti menjadi <i>landmark</i> kota dengan roda perekonomian
yang melaju tinggi.</span></span><br />
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Tulisan yang sama dapat dibaca di Kompasiana di <a href="http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/12/29/merebahkan-penat-di-alun-alun-623518.html?fb_action_ids=10200382503043726&fb_action_types=og.recommends&fb_source=other_multiline&action_object_map=%7B%2210200382503043726%22%3A1418455621725223%7D&action_type_map=%7B%2210200382503043726%22%3A%22og.recommends%22%7D&action_ref_map=%5B%5D" target="_blank">sini</a></i></span></span>guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-82638350771369220352013-05-18T13:58:00.001+07:002013-05-18T15:56:34.970+07:00 Memberi Keterangan pada Objek dengan FLASH CS3<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cara Memberi
Keterangan pada Objek</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>dengan Adobe Flash CS3</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;"></span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Buka program Adobe Flash CS3</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pilih flash file (action script 2.0)</span></span><br />
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;"><br /></span></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-kg2LlNmiT2g/UZcgizZpBlI/AAAAAAAAATo/QiKY63pGWyI/s1600/file1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="http://2.bp.blogspot.com/-kg2LlNmiT2g/UZcgizZpBlI/AAAAAAAAATo/QiKY63pGWyI/s320/file1.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pilih file > import to library </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cari file yang akan beri keterangan, dalam tutorial ini saya menggunakan gambar otak </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gambar yang sudah dipilih akan muncul di kotak library. Bila kotak library anda tidak muncul, tekan control+L</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Klik dan tahan gambar yang ada di kotak library lalu drag (seret) ke area kerja </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Qs4vYEKhemU/UZcptwm7O5I/AAAAAAAAAVI/fXPoqP_DPyY/s1600/file2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="157" src="http://3.bp.blogspot.com/-Qs4vYEKhemU/UZcptwm7O5I/AAAAAAAAAVI/fXPoqP_DPyY/s400/file2.png" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Selanjutnya kita akan membuat tombol-tombol untuk otak. Perhatikan gambar, ada enam area pada otak. Masing-masing area kita akan ubah menjadi tombol sehingga bila kita mengarahkan pointer mouse ke area tertentu dari otak, akan muncul nama area dan penjelasannya</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Buat layer baru (layer 2) dengan mengklik kanan layer 1, pilih insert layer. Beri nama layer tombol (caranya klik double layer, lalu ketikkan nama)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kita akan membuat tombol di area LOBUS FRONTAL (yang berwarna pink). Caranya pilih<b> brush tool</b> (yang bergambar kuas lukis), lalu buatlah garis di sepanjang tepi lobus frontal sampai kedua ujung garis bertemu</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gunakan gunakan <b>paint bucklet tool</b> untuk memberikan warna pada tombol. Hasilnya seperti pada gambar di bawah!</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-kVdQlicxtXU/UZcjSGT-5lI/AAAAAAAAAUM/b9ee94sVb-I/s1600/file3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="263" src="http://3.bp.blogspot.com/-kVdQlicxtXU/UZcjSGT-5lI/AAAAAAAAAUM/b9ee94sVb-I/s320/file3.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">11.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kelihatan hitam ya? Nda papa karena tombol ini akan kita buat transparan sehingga nantinya tombol tersebut ada tapi tidak kelihatan. Caranya klik lagi <b>paint bucklet tool</b> lalu atur nilai <b>alphanya sampai 0%</b>, lalu tumpahkan ke area tombol LOBUS FRONTAL. Hasilnya.. tombol tidak kelihatan lagi….te…deng</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">12.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Langkah berikutnya, <b>klik kanan area tombol > convert to symbol </b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-G-c8GCn8UE4/UZcjmKMTVpI/AAAAAAAAAUU/Xo91JC-MbE0/s1600/file4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="http://4.bp.blogspot.com/-G-c8GCn8UE4/UZcjmKMTVpI/AAAAAAAAAUU/Xo91JC-MbE0/s320/file4.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">13. Tandai tombol button, dan sebaiknya beri nama : lobus_frontal </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-EsYYiAdVHkA/UZcj4T06ANI/AAAAAAAAAUc/oglsSFguxFU/s1600/file5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="115" src="http://4.bp.blogspot.com/-EsYYiAdVHkA/UZcj4T06ANI/AAAAAAAAAUc/oglsSFguxFU/s320/file5.png" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">14.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Klik kanan kembali area tombol > pilih action. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">15.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada area script.. Ketikkan script berikut:</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">on (rollOver) {</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">judul=”LOBUS FRONTAL”</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">keterangan=” Lobus frontal adalah bagian depan belahan otak besar. Daerah anterior pada lobus frontal berhubungan dengan kemampuan berpikir dan konsentrasi. Lobus frontal juga membantu mengendalikan pergerakan otot terlatih, mood, perencanaan masa depan, penentuan target dan prioritas”</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">}</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">on (rollOut) {</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">judul=””</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">keterangan=””</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">}</span></div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-c2DQSbeg898/UZckMyTfAOI/AAAAAAAAAUk/irEFSOqDv3Y/s1600/file6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="126" src="http://4.bp.blogspot.com/-c2DQSbeg898/UZckMyTfAOI/AAAAAAAAAUk/irEFSOqDv3Y/s640/file6.png" width="640" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">16.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Buat layer baru lagi, beri nama deskripsi atau teks atau penjelasan…(terserah dikasih nama apa) </span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">17.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Klik <b>text tool</b> (gambarnya A atau T)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">18.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Buat kotak persegi di area kerja, tempat dimana judul berada. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-k6ipxzdjJUs/UZclK7IA17I/AAAAAAAAAUw/n_mWBEUZzEc/s1600/file9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="308" src="http://1.bp.blogspot.com/-k6ipxzdjJUs/UZclK7IA17I/AAAAAAAAAUw/n_mWBEUZzEc/s640/file9.png" width="640" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">19.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Buka properti teks (control+F3) atur menjadi <i>dinamic text, multiline,</i> dan ketikkan pada var:judul (perhatikan huruf besar kecil harus sama dengan yang ada di script pada langkah 15). Atur juga ukuran huruf dan warnanya</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">20.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Buat sebuah kotak lagi dengan text tool seperti pada langkah 19. Ganti <b>var: judul </b>menjadi<b> var: keterangan.</b> Kotak keterangan harus lebih tinggi karena teks keterangan biasanya lebih panjang. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">21.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sekarang hasil bisa di test dengan menekan tombol control+enter pada keyboard. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-Mn9UfbR4x_8/UZcl1CJrV-I/AAAAAAAAAU4/B3c5DeBb-Zw/s1600/file8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="http://3.bp.blogspot.com/-Mn9UfbR4x_8/UZcl1CJrV-I/AAAAAAAAAU4/B3c5DeBb-Zw/s320/file8.png" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">22.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk bagian-bagian otak yang lain dapat dikerjakan dengan langkah yang sama. Bedanya hanya pada script nya saja (ganti nama bagian otak dan deskripsinya pada script di langkah 15)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://www.ziddu.com/download/22213898/CaraMemberiKeteranganpadaObjek.pdf.html" target="_blank">DOWNLOAD versi PDFnya</a></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="font-weight: bold;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<br />
<div>
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div>
<br /></div>
<br />
<div>
</div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-18964307521265493642013-04-21T13:17:00.000+07:002013-04-21T13:22:09.300+07:00Pengetahuan Melahirkan Pengetahuan <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-YvDhnHiQDVs/UXOEwW7TSCI/AAAAAAAAATE/zzh1nkB58A8/s1600/change.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-YvDhnHiQDVs/UXOEwW7TSCI/AAAAAAAAATE/zzh1nkB58A8/s1600/change.jpg" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ilmu pengetahuan akan terus mengalami perubahan yang dalam konteks ini mengalami perkembangan. Bukan ke arah yang semakin sederhana tetapi sebaliknya menuju ke sebuah padang maha luas seakan tak bertepi. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam sains, penemuan-penemuan baru yang disingkap oleh para ilmuwan, ternyata tidak berhenti sampai pada titik itu. Penemuan-penemuan tersebut bukannya menyibak misteri kegelapan pengetahuan atau menjadi penjelasan atas sebuah keanehan yang konsisten tetapi justru kerap terjadi melahirkan berbagai misteri baru yang menuntut penjelasan. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam bukunya Dasar Dasar Sains, Surjani Wonorahardjo, memberikan ilustrasi singkat betapa penemuan rumus struktur senyawa stabil C60 (fulerena) oleh beberapa kimiawan di University of Texas, telah memberikan inspirasi bagi ilmuwan lain untuk “memodifikasi” senyawa tersebut , misalnya dengan mengaitkan beberapa gugus fungsi atau alkyl lainnya di sekitarnya. Bahkan ada juga ilmuwan yang berhasil menggabungkan gugus-gugus reaktifdan senyawa-senyawa organometalik ke senyawa C60. Lalu ada pula yang menguji bagaimana keadaan senyawan stabil ke dalam matriks berpori dan diukur kecepatan difusinya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perkembangan yang terjadi setelah penemuan rumus struktur senyawa fulerena tidak pernah diduga sebelumnya. Ini yang menurut saya, penemuan baru akan melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru. Dari pertanyaan-pertanyaan baru kemungkinannya juga akan melahirkan penemuan-penemuan baru. Dan begitulah seterusnya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada mulanya, upaya menyingkap tabir pengetahuan tidak menuntut banyak metode. Beberapa permasalahan yang sederhana yang bisa menimbulkan pertanyaan, cukup dijelaskan hanya dengan mengamati menggungakan panca indera. Tetapi dalam perkembangannya, ketertarikan manusia mengetahui lebih dalam berbagai rahasia alam, rupanya menuntut cara-cara yang lebih kompleks. Jika sebuah metode tidak mampu memberikan sarana yang cukup untuk memecahkan sebuah persoalan, maka akan cari metode lain yang lebih sesuai dan dianggap mampu memberikan penjelasan secara ilmiah. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dapat dipahami jika pengetahuan baru menawarkan metode baru lintas ilmu yang perkembangannya sangat pesat. Peminatnya banyak sehingga melahirkan cabang ilmu baru. Cabang-cabang ini bergerak sendiri seakan meninggalkan induknya dan memberikan konstribusi pengetahuan yang lebih lengkap dan lebih dalam. Cabang-cabang seakan terpisah satu sama lain. Pemisahan pengetehuan ini menjadi berbagai cabang telah mendominasi perkembangan sains. Hasilnya lahirlah cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai bidang kajian yang sangat spesifik dan seakan terkurung dalam “tembok pemisah” dan berdiri terpisah dengan bidang kajian pengetahuan lainnnya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemisahan cabang-cabang ilmu pengetahuan ini telah terjadi terus menerus. Setiap cabang yang mengalami kejenuhan, akan melahirkan percabangan baru demikian seterusnya. Sehingga sangat lazim kita menemukan ilmuwan-ilmuwan masa kini yang sangat mumpuni dalam cabang ilmu pengetahuan tertentu namun seakan “lupa” dengan pengetahuan induk yang melahirkan cabang pengetahuan dari bidang yang digelutinya. Menurut saya wajar karena manusia mempunya keterbatasan. Atau menurut pepatah lama “tahu sedikit tapi banyak lebih baik daripada tahu banyak tapi sedikit-sedikit”. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perkembangan ilmu dan teknologi di bidang informadi dan komunikasi menjadi jembatan penghubung yang efektif di antara cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tadinya bergerak sendiri-sendiri. Teknologi internet melahirkan pola keilmuan yang cenderung bergerak sinergis dalam memecahkan sebuah permasalahan. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perkembangan sains dari yang umum ke khusus dan seakan kembali lagi dari yang khusus mengarah ke yang umum, telah menimbulkan berbagai pandangan dan sikap dari para pemikir yang hidup di awal abad ke-20. Muncullah falsifikasi atau Falibisme dari Popper, verifikasi yang berkelanjutan dari Lingkaran Wina, perubahan paradigma oleh Kuhn, sains sebagai program penelitian (Lakatos), gaya anarkis ilmuwan dalam bekerja (Feyerabend), dan ada juga yang memaksa ilmuwan untuk menengok sejarah masa lalu (Bachelard). </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maknanya adalah ilmuwan harus melihat pendekatannya dengan wawasan yang lebih umum setelah sekian lama berkecimpung dengan wilayah kerja yang sangat spesifik. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara ringkas, berbagai pandangan para pemikir tersebut akan diuraikan berikut: </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>POPPER dengan Prinsip Falsifikasi dan Metode Ilmu Pengetahuan </b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengamatan akan dituntun oleh teori, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan yang juga didukung oleh teori. Jika pengetahuan berikutnya berbeda dengan pengetahuan yang ada saat ini, maka teori yang ada juga harus disesuaikan. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Popper membedakan pernyataan bermakna dengan pernyataan tak bermakna dengan ilmiah dan tidak ilmiah tergantung pada pembuktian secara empirisnya. Logika Popper berkembang sampai pada metode falsifikasi/falibilisme. Kaitan falsifikasi dengan logika dapat diterangkan dengan H0. Penelitian dan pengambilan data tetap diperlukan untuk dapat menarik kesimpulan yang benar, namun H0 digunakan sebagai alternative. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Popper menyatakan bahwa logika (metode induksi) saja tidak cukup untuk menentukan kebenaran pernyataan ilmiah, yang paling tepat adalah dengan menggunakan logika deduksi karena dapat memperhitungkan bukti empiris sehingga memungkinkan untuk pembuktian H0.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ilmu pengetahuan merupakan hasil rekaman empirik dari zaman ke zaman yang dianalisis dengan metode tertentu, namun validitas suatu pengetahuan justru terletak pada falsibilitasnya, atau pada suatu saat dapat dibuktikan salah. Hal ini disebabkan karena kita tidak mungkin mengumpulkan data selengkap-lengkapnya untuk mendukung suatu teori dengan kuat dan sangat benar. Ilmuwan yang baik seharusnya menggunakan sejumlah metode untuk membuktikan kebenaran teorinya. Ilmu pengetahuan maju bukan karena akumulasi ilmu yang terus bertambah, melainkan karena berkurangnya kesalahan (error elimination). </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kuhn dengan Revolusi Sains</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Kuhn masyarakat yang ada terlalu fanatik memegang beberapa teori dan berusaha menlindungi teori tersebut dengan menyodorkan semua fakta yang mendukung serta terus mengumpulkan fakta baru untuk mempertahankan teori tersebut. Perubahan mendalam sejarah ilmu justru lahir dari revolusi ilmiah, bukan berdasarkan upaya empiris yang membuktikan salah satu teoria atau sistem dan upaya falsifikasi untuk tujuan penyempurnaannya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Metode induksi serta upaya falsifikasi dan penyempurnaan dalam sains yang berkembang tidak memberikan bukti yang berarti dalam sejarah. Perkembangan sains berada dalam konteks sejarahnya sendiri, yang tak dapat di pisahkan menjadi bagian-bagian yang mandiri. Unsur penting yang harus ada adalah masyarakat ilmiah, baik itu di kampus, lembaga penelitian, pusat pengembangan dan penelitian, atau dimana saja dimana masyarakat ilmiah sudah ada.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lakatos dengan Program Penelitiannya</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lakatos menggagas bahwa Ilmu pengetahuan dan teori merupakan struktur ilmiah yang terbentuk dalam sejarah. Program-program penelitian ke dalam struktur pengetahuan dan teori yang tidak dapat lepas dari suasana dan zaman saat struktur ini ada. Negative heuristic dari program memuat juga inti teori yang tidak boleh dimodifikasi atau di tolak. Asumsi ini harus tahan terhadap falsifikasi dan “dilindungi” oleh hipotesis pendukung. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Positif heuristic memuat langkah-langkah yang benar-benar akan diambil untuk meakukan penelitian, termasuk dengan pengembangan dan penambahan asumsi-asumsi lebih lanjut yang akan tergantung pada fenomena terbaru yang ditemui. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Feyerabend dengan Pendekatan Anarkistik</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berangkat dari kompleksitas ilmu dan ia menentang adanya keteraturan perkembangan ilmu yang dirumuskan ke dalam aturan dan hukum. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebaiknya ilmuwan tidak dibatasi ketat oleh aturan dan hukum walaupun pada awal nya dibimbing oleh metode yang ada. Ilmuwan harus bebas dan kegiatan keilmuwan adalah upaya “anarkistik” . Metodologi sains tidak sepenuhnya kompatibel dengan sejarah. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bachelard mengingkatkan akan Pentingnya Sejarah</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Bachelard mekanika gelombang mencerminkan “dialektika” (cara pandang yang mementingkan konsep-konsep yang berlawanan yang di miliki oleh objek: ada thesis, antithesis, dan kemudian sintetis). Konsep ini menjadi ide utama dalam sistem metoda pencarian pengtahuan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alam tinggal dan berjalan seperti adanya, sedangkan pengetahuan manusia berkembang menciptakan sistem yang dapat menjelaskan alam menurut pemahaman manusia dan kemampuan manusia untuk memahami. Semua proses pencarian pengetahuan alam ditentukan oleh konteksnya dalam sejarah. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Catatan Kuliah. Malang, 07 Agustus </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-23937056449887768742013-04-21T13:10:00.001+07:002013-04-21T13:10:18.400+07:00Memahami Metode Ilmiah <div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Metode ilmiah merupakan cara penalaran ilmiah berupa pemikiran dan disertai tindakan, cara kerja empiris, dan prosedur pengujian, yang sudah dipilih dalam rangka mengembangkan pengetahuan yang telah ada beserta strukturnya. Dalam artian, metode ilmiah memiliki urutan, tatacara, langkah-langkah yang sudah “dibakukan”. Metode ilmiah merupakan metode utama dalam sains karena sifatnya yang empiris. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Dalam kelahirannya, Metode ilmiah mempunyai dua momen yakni yang pertama adalah momen kesadaran akan adanya masalah dan ini melahirkan momen kedua yaitu proses berpikir baru untuk memecahkan masalah. Dalam proses pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah, sangat disadari kemungkinan timbulnya kecenderungan untuk ‘mengarahkan’ hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang telah dibangun. Dari hal ini menurut Rene Discartes, bapak filsafat modern, perlunya keraguan metodis. “ragukan segala sesuatu”. Demikian bunyi motto Discarter. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Keraguan metodis diperlukan bagi diri seorang ilmuwan karena bidang kerjanya senantiasa melahirkan pertanyaan. Apakah menyangkut metode itu sendiri atau realitas yang ada disekitarnya. Keraguan metodes tadi tidak dimasudkan untuk meragukan segala sesuatunya sampai<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>menghentikan proses pencarian pengetahuan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Proses menemukan pengetahuan oleh ilmuwan juga menggunakan metode yang dalam ilmu alam disebut siklus empirik yang komponen-komponennya antara lain a. observasi b. Induksi c. Deduksi d. Eksperimen e. Evaluasi. Dalam ilmu sosial dan humanistik, siklus empirik tidak dilakukab secara ketat sebab pengamatan empiris dalam ilmu sosial sering tidak menunjukkan kemurnian sebab akibat seperti yang ada dalam ilmua alam. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Metode ilmiah yang dikenal terdiri dari tiga macam yakni : a. metode abduksi, b. metode induksi c. Metode deduksi. Metode induksi sendiri adalah metode yang paling berperan dalam perkembangan sains. Metode abduksi sendiri adalah metode yang dibahas oleh C.S. Pierce. Menurut Pierce, penemuan pengetahuan dilatari oleh pengajuan berbagai hipotesis dan diakhiri dengan proses penyimpulan. Meskipun hipotesis yang dilahirkan seorang ilmuwan sedemikian banyak, dengan imajinasinya yang kuat, tetap saja hanya satu hipotesis yang bisa diajukan yakni hipotesis yang paling masuk akal, paling bisa diterima, hipotesis yang bisa diuji, dibuktikan dan diterima.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Metode Deduksi sendiri adalah bentuk silogisme (bentuk, cara berpikir atau menarik simpulan yg terdiri atas premis umum, premis khusus, dan simpulan) dari proposisi (ungkapan yg dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya) yang menjadi dasar hipotesis. Penalaran deduktif berbasis pada silogisme terdiri atas dua bagian yaitu premis mayor dan premis minor. Premis mayor didasarkan pada suatu apriori atau self-evident proposition yang bersifat umum. Sedangkan premis minor merupakan contoh khusus dan dilanjutkan pada suatu kesimpulan.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Contoh : </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Pernyataan pertama : Semua manusia akan mati </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Pernyataan kedua : Pak Amir adalah manusia </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Kesimpulan <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Pak Amir akan mati </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Pernyataan pertama : Semua oksida dari unsur logam-logam alkali bersifat basa (premis mayor)</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Pernyataan kedua : Na2O adalah oksidan logam alkali (premis minor)</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Kesimpulan : Jadi Na2O bersifat basa (kesimpulan)</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Contoh lain dalam bidang pendidikan:</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Pernyataan pertama : Anak-anak yang pintar mempunyai IQ lebih dari 130</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Pernyataan kedua : Amir mempunyai IQ 135</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Kesimpulan : Amir adalah anak yang pintar</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Penalaran deduktif mulai dari pernyataan yang bersifat umum kemudian dicari contoh pada subyek tertentu untuk membuktikan apakah keteraturan yang bersifat umum tersebut berlaku. Bila keteraturan berlaku pada subyek khusus maka subyek khusus itu merupakan bagian dari pernyataan umum. Dapat juga dikatakan bahwa deduksi bersifat tertutup karena kesimpulan yang diambil tidak boleh ditarik dari luar premis mayor. Asalkan semua premisnya benar, maka kesimpulan yang diambil secara deduktif juga akan benar. Deduksi ini banyak digunakan sampai sekarang untuk menjelaskan suatu bagian. Proses deduksi adalah proses “jika-maka”. Dalam kenyataannya sering terjadi “jika, jika, dan jika, maka.”</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;">Metode Induksi Dalam Sains dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626) seorang filsuf dan matematikawan asal Inggris. Bertolak dari sejumlah proposisi kecil dan khusus untuk menarik kesimpulan umum. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Expn5KAwYLE/UXOBzEYhclI/AAAAAAAAASs/iGnyHGurqgM/s1600/moetode+ilmiah.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="101" src="http://3.bp.blogspot.com/-Expn5KAwYLE/UXOBzEYhclI/AAAAAAAAASs/iGnyHGurqgM/s400/moetode+ilmiah.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ilmuwan bergerak dari fenomena tunggal dan fakta yang ada
untuk ditarik kesimpulan umumnya dan dinyatakan berlaku umum. Beda dengan
metode deduksi yang sifatnya pasti, metode induksi kadang-kadang bersifat
spekulatif. Sifat sementara dari hipotesis dipertahankan sampai ditemukan
kebenaran baru. T</span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">idak ada ukuran pasti apakah fakta yang kita gunakan
sudah cukup untuk membuat sebuah generalisasi. Perdebatan tentang metode
induksi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -21.25pt;">para rasionalis beranggapan obyektifitas dalam metode
induksi cenderung reduksi</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -21.25pt;">para rasionalis beranggapan para emperis telah dicemari
oleh hipotesisnya sendiri untuk menarik kesimpulan</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -21.25pt;">Fakta yang digali tidak pernah lengkap dan tidak pernah
mencakup seluruhnya</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -21.25pt;">Kebenarannya tidak pernah bersifat mutlak</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ada beberapa
aturan yang dianut dalam metode induksi. Bacon memberikan beberapa kaidah
metode induksi</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">untuk mereduksi
perdebatan dari kaum rasionalis. Di antaranya :</span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1cm; text-align: left; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bebas dari spekulasi</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> (anggapan, dugaan, harapan,
asumsi) agar terhindar dari “bias ilmiah”
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1cm; text-align: left; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sedapatnya <i>perhatikan
dan catat fakta</i> yang menjadi kontradiktif <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1cm; text-align: left; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Adakan evaluasi</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> setelah pengumpulan dan
pencatatan fakta <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1cm; text-align: left; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ingatlah</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> bahwa dalam proses induksi, sifat sementara
harus senantiasa ada dalam pikiran<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 1cm; text-align: left;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada beberapa
kelemahan dari Metode Induksi ini yaitu : a. fakta yang diamati tidak dapat lepas
dari persepsi manusia; b. fakta tidak pernah tampil sebagai fakta saja ; c. metode
induksi tidak pernah lengkap. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 1cm; text-align: left;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left; text-indent: 1cm;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam metode induksi juga sering terjadi beberapa kesalahan
dalam penarikan kesimpulan sehingga untuk menghindari hal tersebut b eberapa
hal mesti diperhatikan untuk melegitimasi induktivisme: a. jumlah pernyataan
yang berasal dari pengamatan harus banyak ; b. pengamatan harus diulangi dalam
kondisi yang berbeda-beda; c. tidak boleh ada pernyataan yang berdasarkan
pengamatan namun bertentangan dengan hukum universal <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penjabaran hukum dan teori ilmiah <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ppvrNy3VGXw/UXOCfjJW6RI/AAAAAAAAAS0/9go8ZJobpF4/s1600/moetode+ilmiah.+2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="http://2.bp.blogspot.com/-ppvrNy3VGXw/UXOCfjJW6RI/AAAAAAAAAS0/9go8ZJobpF4/s320/moetode+ilmiah.+2.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Catatan Kuliah. Malang, 28 Juli </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18.18181800842285px;"><br /></span></span></div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div>
<!--[if gte vml 1]><v:group id="_x0000_s1026" style='position:absolute;
margin-left:95.25pt;margin-top:123.65pt;width:405pt;height:91.75pt;z-index:251658240'
coordorigin="2355,2698" coordsize="8100,1835">
<v:roundrect id="_x0000_s1027" style='position:absolute;left:2355;top:2698;
width:1875;height:420' arcsize="10923f">
<v:textbox>
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'>
<b
style='mso-bidi-font-weight:normal'>Fenomena I<o:p></o:p></b></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:roundrect><v:roundrect id="_x0000_s1028" style='position:absolute;left:2355;
top:3379;width:1875;height:420' arcsize="10923f">
<v:textbox>
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'>
<b
style='mso-bidi-font-weight:normal'>Fenomena I<o:p></o:p></b></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:roundrect><v:roundrect id="_x0000_s1029" style='position:absolute;left:2355;
top:4060;width:1875;height:420' arcsize="10923f">
<v:textbox>
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'>
<b
style='mso-bidi-font-weight:normal'>Fenomena I<o:p></o:p></b></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:roundrect><v:roundrect id="_x0000_s1030" style='position:absolute;left:7815;
top:2833;width:2640;height:1635' arcsize="10923f" fillcolor="#8064a2 [3207]"
strokecolor="#8064a2 [3207]" strokeweight="10pt">
<v:stroke linestyle="thinThin"/>
<v:shadow color="#868686"/>
<v:textbox>
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'>
<b
style='mso-bidi-font-weight:normal'><span style='font-size:16.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;line-height:107%'>Generalisasi<o:p></o:p></span></b></p>
<p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'>
<b
style='mso-bidi-font-weight:normal'><span style='font-size:16.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;line-height:107%'>Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:roundrect><v:shapetype id="_x0000_t13" coordsize="21600,21600" o:spt="13"
adj="16200,5400" path="m@0,l@0@1,0@1,0@2@0@2@0,21600,21600,10800xe">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="val #0"/>
<v:f eqn="val #1"/>
<v:f eqn="sum height 0 #1"/>
<v:f eqn="sum 10800 0 #1"/>
<v:f eqn="sum width 0 #0"/>
<v:f eqn="prod @4 @3 10800"/>
<v:f eqn="sum width 0 @5"/>
</v:formulas>
<v:path o:connecttype="custom" o:connectlocs="@0,0;0,10800;@0,21600;21600,10800"
o:connectangles="270,180,90,0" textboxrect="0,@1,@6,@2"/>
<v:handles>
<v:h position="#0,#1" xrange="0,21600" yrange="0,10800"/>
</v:handles>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1031" type="#_x0000_t13" style='position:absolute;
left:6525;top:3282;width:1080;height:915' fillcolor="#4bacc6 [3208]"
strokecolor="#4bacc6 [3208]" strokeweight="10pt">
<v:stroke linestyle="thinThin"/>
<v:shadow color="#868686"/>
</v:shape><v:roundrect id="_x0000_s1032" style='position:absolute;left:4440;
top:2698;width:1680;height:420' arcsize="10923f">
<v:textbox>
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'>
<b
style='mso-bidi-font-weight:normal'>Hipotesis I<o:p></o:p></b></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:roundrect><v:roundrect id="_x0000_s1033" style='position:absolute;left:4440;
top:3379;width:1680;height:420' arcsize="10923f">
<v:textbox>
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'>
<b
style='mso-bidi-font-weight:normal'>Hipotesis I<o:p></o:p></b></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:roundrect><v:roundrect id="_x0000_s1034" style='position:absolute;left:4440;
top:4113;width:1680;height:420' arcsize="10923f">
<v:textbox>
<![if !mso]>
<table cellpadding=0 cellspacing=0 width="100%">
<tr>
<td><![endif]>
<div>
<p class=MsoNormal align=center style='text-align:center'>
<b
style='mso-bidi-font-weight:normal'>Hipotesis I<o:p></o:p></b></p>
</div>
<![if !mso]></td>
</tr>
</table>
<![endif]></v:textbox>
</v:roundrect></v:group><![endif]--><!--[if !vml]-->
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="164" width="126"></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td></td>
</tr>
</tbody></table>
<!--[endif]--></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-4638946986265700972013-04-21T12:41:00.005+07:002013-04-21T12:59:32.079+07:00Jangan Lupakan Filsafat <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-NHJ7S1x5CP0/UXN9Kr8HiHI/AAAAAAAAASc/1iFzZ52xKVU/s1600/filsafat+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-NHJ7S1x5CP0/UXN9Kr8HiHI/AAAAAAAAASc/1iFzZ52xKVU/s1600/filsafat+1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dari presentase dan diskusi dengan
topik pengetahuan dari waktu ke waktu dapat saya pahami bahwa pengetahuan,
berdasarkan tingkatan kognisinya dibagi menjadi empat macam. </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: 36pt;">1) <b><i>Know
that</i></b> (tahu bahwa), merupakan pengetahuan yang sekadar berupa informasi.
Tahu bahwa itu buku, itu gunung, itu lautan. Siswa tahu bahwa dalam sebuah atom
terdapat partikel-partikel yang lebih kecil, tahu bahwa daun mempunyai
klorofil. Pengetahuan dalam tataran ini masih bersifat mengandalkan
ingatan. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: 36pt;">2) <b><i>Know How</i></b> (tahu
bagaimana). Pengetahuan pada tataran ini lebih bersifat praktis dan lebih
dikaitkan pada aspek keterampilan teknis. Pengetahuan di tingkat ini memerlukan
pengetahuan teoritis sebagai pendukung skill. Para ilmuwan juga menggunakan
tingkatan pengetahuan ini bilamana ilmuwan tersebut memanfaatkan berbagai
peralatan teknis yang dibutuhkan untuk sebuah kegiatan penelitian di
laboratorium atau di alam. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: 36pt;">3) <b><i>Know about</i></b> (tahu akan/mengenai).
Pengetahuan ini bersifat spesifik karena diperoleh melalui pengenalan dan
pengalaman individu dengan objek secara langsung. Pengetahuan pada tingkat ini
sangat memerlukan pengetahuan teoritis yang mendalam. <i>Tahu mengenai</i> dapat diartikan bahwa seseorang tahu seluk belum sebuah
objek, dan ia memiliki semacam “otoritas” untuk menjelaskannya. Jadi seseorang
yang memiliki pengetahuan pada tingkat ini tidak sekadar memahami pengetahuan
tersebut secara teoritis tetapi juga mampu atau telah memiliki pengalaman menggunakan </span><span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: 36pt;">pengetahuannya. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: 36pt;">4) <b><i>Know
Why </i></b>(tahu mengapa). Pengetahuan pada tingkatan ini jauh lebih mendalam
daripada tingkatan pengetahuan yang sebelumnya sebab diperoleh melalui
metodologi tertentu dan juga hasil elaborasi (<span class="worddescription">penggarapan
secara tekun dan cermat). Pengetahuan jenis ini biasanya lahir keingintahuan
yang tak pernah berhenti. Setiap jawaban dari pertanyaan selalu melahirkan
pertanyaan lainnya. Proses ini memberikan konstribusi besar dalam bangun
pengetahuan manusia saat ini.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span class="worddescription"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam dunia ilmu pengetahuan alam yang telah berkembang telah
melahirkan berbagai macam cara pandang manusia terhadap pengetahuan itu
sendiri. Setidaknya ada tiga kelompok atau aliran besar yang muncul yaitu
aliran skeptisisme, subjektivisme, dan relativisme. <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span class="worddescription"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span class="worddescription"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aliran skeptisisme cenderung bersikap bersikap skeptis melihat
perubahan dalam mencari pengetahuan dan kebenaran yang begitu cepat dan selalu
berubah-ubah. Perubahan-perubahan yang terjadi itu membuat kelompok skeptisisme
bosan. Tokoh skeptisisme yang terkenal adalah Gorgias (485-380SM). Sikap dasar
kaum skeptisisme adalah manusia tidak pernah tahu apapun dan tidak boleh merasa
pasti karena pengetahuan yang didapat dari waktu-ke waktu tidak pernah cukup. <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span class="worddescription"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span class="worddescription"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aliran kedua yakni aliran subjektivisme lahir dari penyikapan
manusia atas banyaknya kekeliruan kekeliruan yang terjadi dalam penemuan
pengetahuan. Teori dan hukum yang
dirumuskan setiap kali diperbaharui dan meninggalkan kesan bahwa penemuan baru
belum tentu benar dan setiap saat bisa diruntuhkan. Mereka menyimpulkan, bahwa
kebenaran hanya berlaku pada subjek-subjek tertentu. Tokoh dari aliran ini adalah <b>Desacartes</b>. Pemikir menyatakan dan
meyakini satu-satunya hal yang dapat kita ketahui dengan pasti adalah diri kita
sendiri dan kegiatan sadar kita. Hal lain yang berada diluar kita dan di luar
kesadaran kita tidak dapat dipastikan kebenarannya. <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span class="worddescription"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: left; text-indent: 36pt;">
<span class="worddescription"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aliran ketiga adalah aliran relativisme. Menurut aliran ini,
kebenaran dan kepastian yang ada saat ini dibisa diklaim oleh manusia dengan
mutlak karena sifatnya yang selalu relatif. Sifatnya tidak selalu absolut karena
bergantung pada subjek yang melihat, situasi dan kondisi saat itu, kebudayaan
dan hukum-hukum yang berlaku pada saat itu, juga pandangan masyarakat akan
kebaikan dan keburukan yang berlaku di daerah tersebut saat itu</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">.<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div>
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Catatan kuliah. Malang, 10 Juli </span></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-85074169633314896012013-04-14T11:32:00.003+07:002013-04-14T11:33:06.164+07:00Guru yang Tahu Dia Tidak Tahu<br />
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-uoIO1Ar4OHQ/UWoxJsVHjHI/AAAAAAAAARA/SJvvMtSUFvo/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-uoIO1Ar4OHQ/UWoxJsVHjHI/AAAAAAAAARA/SJvvMtSUFvo/s200/images.jpg" width="141" /></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Semua guru pasti pernah ditanya oleh
muridnya (kecuali guru yang menutup pintu dialog). Berbagai pertanyaan dapat
dilontarkan oleh murid, mulai yang dapat dijawab dengan mudah, samar-samar,
sampai pertanyaan yang memang tidak bisa dijawab. Jika pertanyaan murid mudah
dijawab, mungkin itu tidak menjadi masalah. Namun bagaimana jika ada murid yang
pertanyaan yang benar-benar kita tidak tahu? Apa yang harus guru lakukan? Beberapa
guru mungkin pernah merasa tidak nyaman dengan situasi seperti ini.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Guru dengan tipe tidak siap
menghadapi pertanyaan-pertanyaan cenderung menutup diri dengan berbagai cara
dan alasan. “Pura-pura” sibuk tidak mau
diganggu atau memberikan kesan terburu-buru, sehingga murid yang kritis akhirnya
mengurungkan niatnya bertanya. Beberapa guru
mengalami krisis kepercayaan diri memang cenderung menghinggapi guru saat harus
mengajar di kelas berlevel pandai. Tidak
heran bila ada guru yang menolak secara halus bila ditugaskan mengajar di kelas
unggulan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Realitas sesungguhnya Guru adalah
manusia biasa, BUKAN ensiklopedia berjalan. Guru pasti punya keterbatasan dan guru
pasti punya tepi. Masalahnya adalah bagaimana menyampaikan pada murid agar
mereka paham dan mau menerima keterbatasan tersebut. Sejumlah “petuah” pernah
dikemukakan guru-guru senior. Seorang
guru yang pengabdiannya hampir 20 tahun dengan bijak mengatakan“Jangan pernah
jatuh dihadapan murid. Kalaupun harus jatuh, jatuhlah dengan indah”. Sebuah nasihat yang sarat makna terutama bagi
guru-guru pemula. Filosofinya sederhana, guru adalah sosok yang ditiru, digugu,
dan diteladani, jadi guru tidak boleh “cacat”
di mata murid-muridnya. Singkatnya guru adalah sosok jelmaan ilmu
pengetahuan yang sempurna. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Petuah bijak dari guru senior ini
dapat diartikan positif sebagai motivasi bagi guru untuk terus meng <i>update</i> isi kepalanya dengan berbagai
pengetahuan. Pesan yang ingin disampaikan rekan guru adalah jangan pernah
terlihat bodoh di depan murid. Seandainya guru memang tidak dapat memberikan
jawaban cobalah memberikan saran dimana jawaban itu dapat ditemukan. Paul
Brandwein pernah menyatakan bahwa guru seharusnya tidak berkata “Saya tidak
tahu”, mereka harus berkata “Itu bukan bidang saya”. Mungkin Paul Brandwein
bercanda. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saya jadi teringat sebuah perkuliahan
Dr Sutrisno dan Prof Dr Herawaty Susilo di Universitas Negeri Malang. Saat
mengajar kedua dosen ini betul-betul mengajar tanpa beban. Setiap pertanyaan mahasiswa yang memang tidak dapat
mereka jawab selalu dikatakannya terus terang. “Saya belum tahu itu” atau “saya
tidak tau”. Mahasiswa akhirnya bukannya memandang remeh beliau tapi justru berbalik
mengagumi keterusterangan mereka. Saya jadi susah membedakan sisi postitif antara
sikap berterus terang dengan sikap berpura-pura tahu jika ditinjau dari
perspektif siswa. Misalnya apakah anak SMP siap menerima jika guru menjawab “saya
tidak tahu” atas pertanyaan mereka. Apakah jawaban pragmatis itu justru tidak
membunuh rasa ingin tahu siswa atau mengikis kepercayaan mereka pada guru?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seorang penulis buku sains terkenal,
Tik L. Liem menuliskan guru yang baik adalah guru memiliki rasa humor. Tidak berarti
guru itu harus seorang pelawak atau terus-terusan membuat cerita lucu. Rasa humor
yang baik artinya guru harus mampu melihat kesalahannya sendiri serta menertawakan
dirinya sendiri. Guru secara leluasa
dapat mengatakan “Saya tidak tahu” dan terkadang para siswa memang mengharapkan
guru mengatakan tersebut atas beberapa pertanyaan mereka. Tapi,
guru seyogyanya menyarankan tempat yang dapat memberikan jawaban untuk pertanyaan
mereka. Guru harus tetap optimis dan
bergembira menghadapi berbagai pertanyaan-pertanyaan antusias siswa. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-6833665261574934022013-04-03T09:47:00.003+07:002013-04-03T09:56:58.359+07:00Selamat Pensiun Laptopku...<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><b>Malang, 27 Januari 2012. </b></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><a href="http://1.bp.blogspot.com/-DWIxU_kjXl8/UVuYJNPwmRI/AAAAAAAAAPI/yON4dIxqegw/s1600/unduhan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-DWIxU_kjXl8/UVuYJNPwmRI/AAAAAAAAAPI/yON4dIxqegw/s1600/unduhan.jpg" /></a></b></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Mungkin waktunya sudah tiba. Takdirnya cuma sampai dua tahun
lebih sedikit. Laptop Compaq handal (setidaknya menurutku) yang sudah menemani
aktifitasku selama dua lebih itu tiba-tiba ngadat saat ku <i>restar</i>t akhir desember 2012. Layarnya tiba-tiba hitam dan tidak
memunculkan tulisan apa-apa alias <i>blank</i>
padahal mesin CPU berjalan normal seperti biasa. </span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan gusar dan sedikit
penasaran, kucoba<i> restart </i>hingga beberapa kali, namun laptop berprosessor core
i3 itu tidak juga menunjukkan aktfitas apa-apa. Hanya lampu LED di tombol
<i>capslock </i>dan <i>numslock</i> yang berkedip sebanyak tiga kali dengan jeda waktu
tertentu. Browsing sana sini akhirnya akhirnya ketemu artikel yang menjelaskan kedipan
sebanyak 3 kali itu mengindikasikan modul memori mengalami masalah.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dahiku sedikit mengkerut….kalau memang memorinya bermasalah,
tidak masalah sebab harganya tidaklah seberapa. Aku hanya sedikit khawatir
bagaimana dengan data-data tesis yang masih tersimpan dalam keping harddisk?
Apakah masih bisa diselamatkan? <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banyak tulisan yang memberi tips yang menurutku agak masuk
akal. Di antaranya, mencoba memencet tombol start selama 5 sampai 10 detik.
Saran itu tidak mempan. Tetap saja si laptop tak kunjung sembuh. Ada yang kasih
saran, laptop di letakkan di atas bantal atau selimut agar panas. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Logikanya,
dengan naiknya suhu system internal laptop dan sirkuit-sirkuit yang terdapat
pada <i>main board</i> dapat dipaksa
bekerja. Saran ini sama saja alias <i>podowae</i>.
Si laptop tetap bandel….huffff nasib-nasib. Terbayang olehku jika tak lama lagi
aku akan “terpaksa” punya laptop baru. Tapi aku belum menyerah…mungkin jalan
terakhir adalah membawa si Compaq hitam
ke tukang services di kota. Ya <i>its nice
idea</i>..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keesokan paginya, tanpa menunggu sarapan, kupacu si beat
menuju kota mamuju dengan harapan si kesehatan si laptop bakal pulih kembali. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Bisaki service laptop?” tanyaku pada seorang teknisi di
altitude computer.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Bisa pak. Dudukki,” jawabnya ramah. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kuserahkan sang laptop dengan harap-harap cemas semoga bukan
<i>mainboard</i>nya yang <i>crash</i>. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah membuka penutup memori di belakang laptop, si teknis
mencopot memori lalu memasangkannya dengan memori miliknya. Dan….silaptop tetap
gak bereaksi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">”<i>Mainboard</i>nya ini
rusak pak,” vonisnya dingin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“<i>Mate</i> <i>mi ja</i>,” ucapku dalam hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Jadi bagaimana solusinya?” tanyaku semakin cemas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Dibawa ke Makassar pak di <i>service center</i>nya. Tapi mahal itu , untuk ganti mainboard kira-kira
2,5 juta,” katanya enteng. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan langkah gontai aku keluar dari toko itu. Ada rasa
putus asa yang menyelinap ke dalam perasaanku. Kucoba menuju ke mahadewa
computer. Siapa tahu di sana bisa memberikan punya “mantra-mantra” ajaib untuk
menormalkan laptop kesayanganku ini. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tapi…hasilnya sama saja. Vonis bahwa main
boardnya rusak harus kuterima. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Malamnya, si Compaq ku bongkar habis-habisan. “<i>Sapa tau</i> ada kabelnya putus atau dengan
membongkarnya aku memperoleh sedikit keajaiban,” harapku dalam hati. Harapan
tinggal harapan karena sama sekali tidak ada perubahan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beberapa artikel di dunia maya memberikan testimony kalau usia
teknis laptop Compaq terbilang pendek dibandingkan laptop merk lain. Biasanya
dua tahun usia pakai, laptop sudah rewel. Penyebabnya macam-macam. Salah
satunya system sirkulasi udara dalam laptop tidak memadai karena penumpukan
debu sehingga bila dipaksa bekerja dalam waktu lama akan timbul panas berlebih.
Panas yang berlebih inilah yang dapat menjadi biang laptop kita menemui cepat
menemui “ajal”. So, <b>tambahkan kipas
eksternal</b> bila laptop sobat sering digunakan untuk waktu lama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meskipun di compaq sudah pensiun, namun <i>harddisk</i> beserta
data-datanya dapat diselamatkan. Aku mengubahnya menjadi harddisk eksternal
dengan menambahkan perangkat <i>conection</i> seharga Rp 120 ribu. </span><o:p></o:p></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-90779184638062200632013-04-01T00:42:00.000+07:002013-04-03T02:06:36.351+07:00Download Gratis Buku Rujukan Skripsi, Tesis, Disertasi <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengerjakan tugas akhir
tentu membutuhkan berbagai referensi terbaik dan kontekstual dengan
permasalahan yang kita hadapi. Pengalaman mengggarap tugas akhir (tesis), terutama menemukan sumber-sumber rujukan, benar-benar menguras energi karena Dosen Pembimbing menuntut sumber yang valid, kredibel, terpercaya
dengan penulis yang </span><i style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">expert</i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> di
bidangnya. Mencari jurnal atau buku sumber yang sesuai dengan kriteria tadi
tidak semudah mencari di etalase toko-toko buku, bahkan sekelas Gramedia.</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pusing tidak menemukan
buku-buku rujukan di berbagai toko buku, saya coba menelusuri sumber-sumber rujukan
dengan bantuan Google. Penelitian saya kebetulan berkaitan dengan pembelajaran inkuiri. Beberapa
buku sumber yang berkaitan dengan
permasalahan yang tuliskan memang bermunculan di gooogle book. Namun setelah di
download ternyata, sebagian besar halamannya sengaja dihilangkan. Buku-buku berbobot di perpustakaan goole rupanya
buku-buku komersil. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tak lelah mencari,
akhirnya muncul juga sebuah situs yang benar-benar menyediakan buku gratis.
Buku-buku dengan rentang harga 20 US dollar sampai 70 Us dollar (kalau dirupiahkan
jadi mahal buat kantong PNS) dapat didownload free. Situs tersebut adalah<a href="http://www.nap.edu/" target="_blank"> www.nap.edu. </a>Buku-buku yang disediakan National
Akademik Press ini bukan buku murahan, tapi benar buku-buku berkualitas
meskipun bagi mahasiswa sejenis saya masih kesulitan menerjemahkannya. Tapi
urusan menerjemahkan urusan belakangan yang penting adalah tesis saya memiliki
sandaran yang kredibel. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berbagai jenis buku
disiapkan oleh NAP di antaranya: <o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Agriculture<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Behavioral
and Social Sciences<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Biology
and Life Sciences<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Computers
and Information Technology<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Conflict
and Security Issues<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Earth
Sciences<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Education<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Energy
and Energy Conservation<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Engineering
and Technology<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Environment
and Environmental Studies<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Food
& Nutrition<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Health
and Medicine<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Industry
and Labor<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Math,
Chemistry and Physics<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Policy
for Science and Technology<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Science:
Past and Future<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Space
and Aeronautics<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Transportation
and Infrastructure <o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal">
<o:p><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></o:p><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anda tinggal pilih yang
sesuai dengan bidang masing-masing.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cara downloadnya sangat
mudah, caranya: <o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Buka website<a href="http://www.nap.edu/" target="_blank"> www.nap.edu</a> di
browser<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">register dengan mengklik bagian register<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-4WqH6XQEJpA/UVh0raP_hiI/AAAAAAAAAMs/PusCc9Yyru4/s1600/NAP.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="http://1.bp.blogspot.com/-4WqH6XQEJpA/UVh0raP_hiI/AAAAAAAAAMs/PusCc9Yyru4/s400/NAP.JPG" width="400" /></a></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Isikan email dan password Anda</span></li>
</ol>
<div class="MsoListParagraph">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-pBljlFEdZHk/UVh0_-JDXQI/AAAAAAAAAM0/lwYmYeVdV60/s1600/register.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="http://4.bp.blogspot.com/-pBljlFEdZHk/UVh0_-JDXQI/AAAAAAAAAM0/lwYmYeVdV60/s320/register.JPG" width="320" /></a></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph">
<o:p><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika sukses anda sudah leluasa mendownload buku-buku yang disiapkan.
Sampe full satu lemari juga bisa.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoListParagraph">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selamat hunting,
semoga menemukan buku-buku rujukan yang tepat. </span><o:p></o:p></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-30799365167587241822013-03-31T14:51:00.013+07:002021-09-24T19:54:33.169+07:00Jejak Kaki di Gunung Bromo (III)<span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Usai menyaksikan </span><i>the famous sunrise</i><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">, destinasi selanjutnya adalah ke TKP utama yaitu
Gunung Bromo. Masih menggunakan pick up, rombongan kami pun meluncur turun
menyusuri jalan yang masih berkelok-kelok. Menurutku kontur jalan dari
Penanjakan ke Bromo terbilang curam. Kirinya jurang sebelah kanannya hutan.
Kendati sudah diaspal, sopir dituntut waspada. Kondisi kendaraan, terutama rem,
harus dalam performa terbaik. Sebab jika saja rem tiba-tiba blong, ya
sudah…gelap! Di beberapa titik, ada papan peringatan “gunakan gigi 1 turunan
curam”. Maksudnya dengan gigi 1 , laju kendaraan akan berkurang karena adanya
engine break jadi sopir tidak perlu
menekan pedal rem terus menerus. Bisa hangus tu kampas.</span><br />
</span><div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="font-family: arial;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: arial;"><span lang="IN"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Menggunakan pick up terasa jauh lebih nikmat.
Benar! Kami lebih leluasa menikmati indahnya panorama pagi dan segarnya udara hutan di sepanjang jalan.
Apalagi, kawan-kawan terutama Pak Pras dan
Pak Yan selalu melucu, suasana jadi lebih fresh. Udara beku yang semalam
kami rasakan perlahan mencair. Kalau pakai jeep, kendati lebih nyaman dan aman,
tetapi kita gak akan seleluasa di atas pick up. <o:p></o:p></span></span><br />
<span lang="IN"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span></span>
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-llVVm1iMbyE/UVgFB6a4UhI/AAAAAAAAAMc/aQYO7MQ0rPk/s1600/Gunung_bromo_2001189.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-llVVm1iMbyE/UVgFB6a4UhI/AAAAAAAAAMc/aQYO7MQ0rPk/s320/Gunung_bromo_2001189.jpg" title="Gunug Bromo dan Gunung Batok di peta google" width="320" /></span></a></div>
<span lang="IN"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="font-family: arial;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="font-family: arial;">Saat punggung Gunung Batok yang bergurat-gurat
anggun mulai terlihat jelas dibalik pepohonan, beberapa kawan refleks berseru “Ya Allah indahnya”…”Subhanallah indahnya”…”Menyesal seandainya aku tak ikut”.
“Ayo pak, direkam…difoto!” seru Bu Baiq, kawan kami dari Lombok, sembari
menyodorkan kameranya padaku. Yang lain juga tidak mau ketinggalan momen indah
itu. Memang betul-betul indah!!</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="font-family: arial;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="font-family: arial;">Tempat pertama yang kami tuju adalah padang
savana. Savana Bromo,sebuah tempat yang terletak di selatan Gunung Bromo,
terletak pada sebuah lembah hijau yang di kelilingi tebing-tebing menjulang
tinggi dan beberapa punggungan gunung kecil (kami menyebutnya Bukit
Teletabies). Padang rumput Bromo sangat luas. Jika ke savana anda akan
merasakan seolah-olah tidak berada di Gunung Bromo. Kontras sekali karena jalur
mencapai savana adalah lautan pasir. Spesies rumput dan herba yang tumbuh di
Savana Bromo sangat unik karena di tempat lain aku tidak pernah melihat tanaman
seperti itu sebelumnya. </span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-v4kMI-mkGks/YU3J07xwLWI/AAAAAAAAOIc/4dFmwmAisQcK3S8iFtTNThpa1-E6v6ntQCLcBGAsYHQ/s391/DSC06390com.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="293" data-original-width="391" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-v4kMI-mkGks/YU3J07xwLWI/AAAAAAAAOIc/4dFmwmAisQcK3S8iFtTNThpa1-E6v6ntQCLcBGAsYHQ/s320/DSC06390com.jpg" width="320" /></a></div><span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="font-family: arial;"><div class="MsoNormal"><span lang="IN"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="font-family: arial;"><br /></span></span></div>Kenyang menikmati kesegaran savana, mobil kami melaju menuju destinasi rakhir yaitu puncak Bromo. Kawasan ini di kelilingi lautan pasir yang cukup luas. Sekitar seratusan jeep nampak berjejer di parkiran khusus. Untuk mencapai puncak Bromo, kita harus berjalan kaki melewati hamparan pasir. Jika tidak kuat berjalan kaki anda bisa menunggang kuda. Uang sewanya antara Rp 25 ribu – Rp 100 ribu (tergantung nego). Beberapa kawan, terutama yang ibu-ibu, mengurungkan niat mendaki puncak akibat kelelahan.</span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="font-family: arial;"> </span></span></div><p style="clear: both; text-align: left;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-V5e6FQOxT6I/YU3JThkZddI/AAAAAAAAOIU/coB8ICmZaFMVdHyCXDERgKTjGq88uYYUQCLcBGAsYHQ/s396/DSC06420com%2B%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="297" data-original-width="396" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-V5e6FQOxT6I/YU3JThkZddI/AAAAAAAAOIU/coB8ICmZaFMVdHyCXDERgKTjGq88uYYUQCLcBGAsYHQ/w400-h300/DSC06420com%2B%25281%2529.jpg" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Sebelum benar-benar mencapai puncak dan
menyaksikan kawah gunung yang disucikan penduduk tengger itu, kami harus
melewati 250 anak tangga yang terjal. Beruntung hari itu bukan hari
libur sehingga tangga yang lebarnya cuman satu meter itu tidak disesaki
pengunjung. Benar-benar melelahkan! Tapi, Alhamdulillah karena rasa penasaran
yang luar biasa, aku bersama Hamzah, Hana, Titin, Yan, dan Pras sampai juga di
bibir kawah. Aroma belerang pun menyeruak di hidung kami. Tepian kawah
diberi pagar cor untuk keamanan pengunjung.
Setiap tahun, penduduk Tengger yang beragama Hindu melabuhkan sesajen di
kawah ini. Sesajen berupa hasil tani atau ternak diberikan sebagai bentuk
pengabdian dan rasa syukur mereka terhadap Sang Pencipta. </span><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-aIaQwgVbPjk/UVfqs9io7EI/AAAAAAAAAMM/QoP0Alm_brc/s1600/IMG_0523com.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="238" src="http://1.bp.blogspot.com/-aIaQwgVbPjk/UVfqs9io7EI/AAAAAAAAAMM/QoP0Alm_brc/s320/IMG_0523com.jpg" title="Kawah Bromo" width="320" /></a></div><p style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Puas bermain di bibir kawah gunung yang sudah tiga kali meletus itu, kami pun bergegas
turun. Hembusan angin yang menerbangkan pasir mulai bermunculan. Beberapa kali
kami harus menutup rapat-rapat bagian kepala untuk menahan badai pasir. Sinar matahari juga semakin menyengat. Butuh waktu sekitar setengah
jam untuk tiba kembali di pelataran parkir. </span>Jejak kaki kami di hamparan pasir Bromo sudah
menghilang tertiup angin. Namun jejak kenangan, kekaguman, dan kebersamaan kami
telah melebur dalam butiran-butiran pasir
dan aroma <i>edelweis</i> Bromo.</span><span style="font-family: arial;"> </span></p>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-72043364007154944702013-03-28T23:35:00.001+07:002013-03-31T00:37:52.718+07:00Mengaplikasikan Bel Sekolah Otomatis<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Berawal</b> dari seringnya kepala sekolah "marah-marah" karena bel telat dipukul sehingga </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">kegiatan belajar sering molor dari waktu yang telah dijadwalkan, maka timbul ide kreatif untuk memasang bel otomatis berbasis komputer di sekolahku. Bel otomatis maksudnya adalah bel yang berbunyi dengan sendirinya sesuai dengan </span><i style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">time set up</i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">-nya. Kadang-kadang memang, para guru keasyikan ngobrolnya, termasuk guru piket, sehingga pada lupa memukul lonceng tanda masuk atau tanda istirahat. Kerap terjadi, guru yang mengajar di kelas jadi sering melongok dari pintu kelas, mengecek mengapa tak ada yang ada memukul lonceng. heheheee, capek mengajar!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ditambah lagi, sebuah SMP favorit di kota sudah menggunakan bel jenis ini. Setiap pergantian pelajaran, terdengar suara merdu dalam Bahasa Inggris yang mengingatkan waktu pelajaran. Kedengarannya canggih gitu! Keadaan ini memaksaku untuk berpikir kreatif (ceileehhh). Kucoba mencari info dapat darimana tuh barang. Rupanya, kata kawan yang mengajar di SMP favorit itu, bel itu berbentuk software dan dibeli seharga Rp 2 juta. Bussyeettt! mahal kali. Kepsekku pasti menolak kalau uang segitu hanya untuk beli program. Dana darimana?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dasar suka yang gratisan, kucoba tanya ama paman google. Alhamdulillah! software bel cukup banyak bertebaran di internet. Setelah mencoba berbagai jenis, pilihanku jatuh pada sebuah sofware bel yang meskipun sederhana, namun kesederhanaanya itulah yang membuat terpesona. <i>Sound default</i> software masih sangat simple sehingga dibutuhkan modifikasi sound agar ketika dibunyikan, guru dan para siswa mengerti perintah bel tersebut. Cukup mudah membuat modifikasi sound. Kita bisa menggunakan sofware <i>cool edit pro</i>, yang juga cukup banyak di internet.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Agar lebih optimal, software bel yang sudah dipadukan dengan sound modifikasi kita, dipasangkan pada komputer yang <i>time set up</i>nya sudah kita sesuaikan dengan jam pelajaran di sekolah. Kita juga harus menambahkan beberapa perangkat seperti <i>amplifier</i> atau <i>sound mixer</i>, serta beberapa <i>speaker</i>. Kalau di sekolahku cukup pasang tiga speker TOA. Dengan perangkat ini, suara bel lumayan sukses menggelegar sampai di sudut-sudut belakang sekolah. Kelemahannya, bel ini tidak akan terdengar kalau lagi mati lampu...heheheee. Jadi lonceng besi tetap disiagakan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kini, kepala sekolah sudah gak ngomel-ngomel lagi tuh. Kawan-kawan guru pun sudah tidak saling menyalahkan guru piket. Jadwal tepat dan belajar pun jadi cermat! Kalau kawan-kawan guru ingin coba bagaimana nyamannya mengaplikasikan bel ini di sekolah, silahkan <a href="http://www.ziddu.com/download/21904029/BelSekolah.rar.html" target="_blank"><b>download bel sekolah di sini</b>.</a> Aku benar-benar lupa di situs mana mendowload software ini, sehingga sumbernya tidak bisa aku cantumkan. Kepada pemiliknya mohon maaf ya!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-80997629711715345702013-03-28T14:45:00.001+07:002013-03-29T14:21:59.131+07:00Jejak Kaki di Gunung Bromo (II)<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah satu tujuan
utama orang-orang berwisata ke Bromo adalah menyaksikan matahari terbit (<i>sunrise</i>). “Apa ya istimewanya melihat
matahari terbit? Di kampung juga tiap hari ada matahari terbit,” ujar sebagian kawan
yang enggan ke Bromo. Tetapi alasan ini
tidak meruntuhkan hasratku menjejakkan kaki di kawasan yang tekenal dengan
upacara Kasadanya itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nah lanjut lagi
ceritanya…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sambil menunggu saat
yang tepat untuk berangkat ke Penanjakan, tempat melihat matahari terbit, kami terlibat
“perdebatan kecil” jenis tumpangan yang akan
kami gunakan. Jarak Penanjakan dengan Tosari sekitar 9 km dengan kontur
menanjak (namanya juga penanjakan). Ada dua pilihan yang ditawarkan warga pada
kami, naik Jeep (hardtop) atau pick up (open cap). Jeep dan pick up sewanya sama
Rp 600 ribu pulang pergi. Bedanya, jumlah muatannya. Kalau jeep, cuma mampu muat
enam orang. Jadi, dengan rombongan sebanyak 12 orang butuh dua jeep artinya
uang yang mesti disiapkan Rp 1,2 juta. Kalau pick up muat 12 orang, jadi lebih
irit setengahnya. Selain itu, jeep lebih <i>power full </i>sedangkan pickup gak ada yang bisa jamin. Setelah menimbang-nimbang (tak ingin terpisah-pisah dan mmmhhh beasiswa belum cair) kami memutuskan menggunakan pick up
aja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bbbmmmmmmm, sebuah mitsubishi
tua jenis L300 sudah terparkir di hadapan kami. Barang-barang bawaan seperti
termos, air mineral, dan nasi, segera kami pindahkan ke atas pick up. Jadilah
kami bertumpuk-tumpuk di atas mobil berwarna coklat itu. Mobil tua itu pun merayapi
punggung penanjakan dengan gagah perkasa….
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Gj4nJAHqcWo/UVP2vkcrctI/AAAAAAAAAG4/52k9wl9-OtM/s1600/DSC06332-com.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Seru-seruan di atas pick up tua" border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-Gj4nJAHqcWo/UVP2vkcrctI/AAAAAAAAAG4/52k9wl9-OtM/s400/DSC06332-com.jpg" title="Seru-seruan di atas pick up tua" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekitar setengah jam
kemudian, kami sudah tiba di bibir penanjakan.
Hawa dingin menusuk tajam. Suara angin yang melesat di puncak penanjakan ini
terdengar menderu. Seperti suara badai….kami betul-betul diterkam kedinginan, bbrrrrrrr.
Penanjakan ini memiliki ketinggian sekitar 2700 dpl (di atas permukaan laut). Untunglah
warung-warung di area ini menyiapkan tungku perapian yang mengurangi sedikit.
Jaket sewaan yang disiapkan pemilik
warung pun segera berpindah tempat. Harga sewanya Rp 5000. Lumayan menghangatkan
badan yang sudah berbalutkan 4 lapis kain, mulai kaos dalam, kaos luar,
sweater, dan jaket. Di tempat ini kami
segera melahap nasi yang di bawa dari Malang. Hihihihhi ayamnya ikutan
kedinginan. Makanya jadi keras. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjelang subuh, rombongan
kami bergegas menuju puncak Penanjakan. Jaraknya tak sampai 50 meter. Kawasan penanjakan
sangat terkenal karena merupakan <i>point
of view</i> paling favorit para
wisatawan menyaksikan matahari terbit dan kawasan bromo dari ketinggian. Benar saja,
di puncak ini sudah ada ratusan orang. Namun sebelum benar-benar <i>stay</i>, kami shalat subuh dulu. Sebenarnya
aku ingin tayammun aja saking enggannya bersentuhan dengan air. Tapi tidak ada alasan
bertayammun kalau air tersedia, makanya aku mengikhlaskan diri mengambil air
wudhu….brbbrrrrrrrr airnya duuuiiiingiiiiiiin, Shalat subuh pun sukses terlaksana walaupun
tubuh gemetaran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekarang tiba saatnya
mencari posisi yang tepat mengabadikan momen <i>sunrise</i>. Area untuk melihat matahari terbit dipagari dengan terali
besi untuk mencegah hal-hal buruk. Aku bersama Hamzah menyelinap di antara puluhan orang. Rupanya,
selain wisatawan domestik, banyak juga pelancong dari luar negeri seperti eropa
dan China (mungkin Korea juga, gak bisa bedain). Melihat orang-orang pada
banyak menggunakan kamera DSLR, aku jadi segan mengeluarkan kamera digitalku
yang sudah butut. Namun ternyata, yang
menggunakan kamera hp tak kalah banyaknya. Ini dia beberapa momen indah di
Penanjakan... <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-RlPTgxHUZlQ/UVPzude3mrI/AAAAAAAAAGk/p_0wB2zzYqo/s1600/DSC06365-comp.jpg" imageanchor="1"><img alt=""The Amazing Sunrise" Matahari yang terbit dari balik Gunung Arjuna" border="0" height="300" src="http://1.bp.blogspot.com/-RlPTgxHUZlQ/UVPzude3mrI/AAAAAAAAAGk/p_0wB2zzYqo/s400/DSC06365-comp.jpg" title=""The Amazing Sunrise" Matahari yang terbit dari balik Gunung Arjuna" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-HD2qEZtB1CI/UVPz039t38I/AAAAAAAAAGo/BATBNuJxIno/s1600/DSC06372-com.jpg" imageanchor="1"><img alt="Gunung Bromo dan Gunung Batok dengan Latar Gunung Semeru Dilihat dari Puncak Penanjakan " border="0" height="291" src="http://3.bp.blogspot.com/-HD2qEZtB1CI/UVPz039t38I/AAAAAAAAAGo/BATBNuJxIno/s400/DSC06372-com.jpg" title="Gunung Bromo dan Gunung Batok dengan Latar Gunung Semeru Dilihat dari Puncak Penanjakan " width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-50588340017899899582013-03-27T23:57:00.001+07:002013-03-31T00:38:17.332+07:00Bahan Ajar Multi Media<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah beberapa hari menyusun bahan ajar multimedia sebagai tugas MK MEDIA PEMBELAJARAN IPA, akhirnya selesai juga tuh barang. Kawan-kawan guru yang pengen <u><a href="http://www.ziddu.com/download/21910595/Ototsebagaialatgerak.zip.html" target="_blank"><b>mendownload</b></a></u>...silahkan!! </span>guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-89737243328587944322013-03-27T12:14:00.001+07:002013-03-28T16:26:57.672+07:00Jejak Kaki di Gunung Bromo (I)<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melihat kawah Gunung Bromo secara langsung adalah impian yang lama terpendam. Kisah Joko Seger dan Roro Anteng, yang menjadi roh dari kawasan Bromo, adalah legenda yang sering kubaca di perpustakaan sekolah waktu masih SD dulu. Yah, menjadi bagian imaginasi kecilku karena letak Bromo yang memang jauh sekali dari tempat tinggalku di Sulawesi Selatan. Banyak kisah tentang gunung-gunung di pulau Jawa, seperti Gunug Merapi, Gunung Lawu, Gunung Kawi, Gunung Kelud, yang terselip dalam berbagai cerita di majalah, koran, sandiwara radio, atau sinetron TV, yang mungkin mengisi imaginasi anak-anak kecil seperti diriku dulu. Nah, melihat secara langsung apa yang sering dikisahkan dalam berbagai buku cerita itu, tentu membangkitkan emosi tersendiri. Apalagi kalau bukan rasa kagum dan perasaan kecilnya diriku di hadapan ciptaan Allah SWT. </span><br />
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meskipun hasrat mendatangi Bromo sudah terencana sejak aku kuliah di salah satu PT di Malang tahun 2012 lalu, namun baru 20 Maret 2013, keinginan itu terkabul. Kawan-kawan mahasiswa di Program Studi IPA tiba-tiba saja sepakat berangkat sore itu juga, padahal diskusi tentang rencana ke Bromo baru dibicarakan siangnya. Terpaksalah aku mengacungkan tangan tanda setuju setelah "dipaksa-paksa" sama Hamzah, sohibku. Padahal baru kemarin aku tiba dari Mamuju setelah menumpuh perjalanan 24 jam. Kondisi tubuhku pun kurang sehat. Badanku agak demam dan hidungku meler gara-gara pilek. </span><br />
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak apa-apalah, "kapan lagi" ujarku dalam hati. Segera kubayar ongkos transport Rp.100 ribu tanda persetujuan. Penasaran dengan Bromo, kubaca salah satu artike;l di sebuah blog yang menyarankan agar jangan ke Bromo kalau tubuh tidak sehat. "Ah..persetan, pokoknya berangkat dah," kataku meskipun agak khawatir juga sih. </span></div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pukul 22.00 kami sudah standby di depan kampus UM, menunggu mobil rental menjemput sambil menikmati susu jahe. Nah ini pic-nya.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-3ypNbo4rAJA/UVKKIHCSvZI/AAAAAAAAAGA/eKWx27VBbWA/s1600/DSC06321-compress.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-3ypNbo4rAJA/UVKKIHCSvZI/AAAAAAAAAGA/eKWx27VBbWA/s320/DSC06321-compress.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tak lama, dua <i>all new avansa</i> hitam datang dan melaju mengantarkan kami ke Tosari, salah satu desa yang harus disinggahi kalau ingin ke Bromo. Perjalanannya memakan waktu kurang lebih dua jam. Jalan menuju Tosari bener-bener gila menurutku. Penuh tanjakan dan penuh belokan. Kalau gak tahan, pasti mabuk. Benar saja, salah seorang kawan (Ibu Baiq) yang duduk di bangku tengah muntah. Hihii ..kacian!!</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekitar pukul 13.00 kami sudah tiba di chekpoint I di Tosari. Sepi! tak ada mobil lain selain mobil yang kami tumpangi. Begitu turun dari mobil, rombongan kami yang berjumlah 12 orang tak hanya di serbu hawa dingin. tetapi juga diserbu pedagang asongan dan penawar jasa penginapan/travel. Berbagai perlengkapan penahan dingin pun berpindah tempat dari kotak dagangan ke tubuh kawan-kawan. Ada yang beli tutup kepala, syal, sarung tangan, kaos kaki. Harganya lumayan murah, Rp 15 ribuan per part. Harganya sama saja di Malang. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sambil menunggu pukul 03.00 dinihari, kami menikmati hangatnya kopi susu dan segelas mie. Tak lupa berpose...</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Mu3KIP7BJrY/UVKNhw7dLAI/AAAAAAAAAGI/ObvtD_2-qdY/s1600/DSC06328-compress.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-Mu3KIP7BJrY/UVKNhw7dLAI/AAAAAAAAAGI/ObvtD_2-qdY/s320/DSC06328-compress.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
</div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323429085231882465.post-85373336562135083632013-03-25T23:23:00.001+07:002013-03-31T12:26:13.823+07:00Performa New Vixion 2013<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-SDkGgvmpdck/UVBzvbMh5dI/AAAAAAAAADY/x7h_-dd-VaM/s1600/vixion.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="http://1.bp.blogspot.com/-SDkGgvmpdck/UVBzvbMh5dI/AAAAAAAAADY/x7h_-dd-VaM/s400/vixion.jpg" width="400" /></a><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">VIVAnews – Yamaha
Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) baru saja mengubah motor sport racikannya,
V-Ixion. Dengan tampilan baru, Yamaha optimis V-Ixion tetap menjadi motor sport
paling laris di Tanah Air.Kali ini, VIVAnews mendapatkan kesempatan langsung
untuk mencicipi New V-Ixion Lightning. Yang kebetulan digunakan dalam touring
Jakarta-Bogor-Puncak bersama Forum Wartawan Otomotif.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum menjelaskan
performa, VIVAnews akan membeberkan sedikit perubahan pada New V-Ixion
Lightning. </span></span></div>
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Secara kasat mata, meski tetap sama menggunakan rangka deltabox,
bodinya terlihat lebih besar, terutama pada bagian tangki yang menggelembung,
padahal kapasitas tangki bensin masih tetap sama, yaitu 12 liter.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Yang istimewa dari
tangki ini adalah lekukan desain yang dibuat lebih modern dan futuristik,
ditambah lagi double key shutter.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Dimensi motor ini
memang mengalami revisi, mulai dari panjang yang awalnya 2.000 mm menjadi 2.010
mm, sedangkan tinggi motor lebih rendah dari 1.035 mm menjadi 1.030. Sementara
lebar tetap sama. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Namun berat New V-Ixion Lightning bertambah, yang awalnya 125
kg jadi 129 kg.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Motor 150cc ini
terlihat lebih kekar di bagian kaki-kaki, itu berkat penggunaan ban depan
berukuran 90/80-17M/C 46P dan ban belakang 120/70-17M/C 58P.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Aura sporty makin
kental, dimana behel (hand grip) bagian penumpang langsung menempel dengan
bodi. Sayangnya, saat mencoba menggenggam sedikit sulit lantaran sempit.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Hal lain yang
mengganjal dari motor ini adalah posisi plat nomor yang terletak di atas
headlamp. Namun, Yamaha beralasan itu sengaja didesain agar plat nomor tidak
menghalangi hembusan angin ke arah radiator.</span><br />
<br />
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Performa</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saat menyalakan
kunci starter, Yamaha menerapkan high tech speedometer. Hal itu dapat dilihat
saat memutar kunci kontak ke On, lampu indikator menyala, tulisan “Hi Bro”
menyapa, dan suara mesin pun mulai meraung.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk Anda yang
memiliki tinggi badan 165 cm, jarak kaki menapak ke tanah tidak perlu terlalu
jinggit. Hanya saja posisi stang terasa jauh. Namun, bagi Anda yang memiliki
tinggi badan di atas 165 cm tidak terlalu bermasalah.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saat mulai melaju,
tarikan gas New V-Ixion Lightning rupanya sangat responsif. VIVAnews mencoba
menggeber motor hingga 100 km/jam. Hasilnya, motor tidak melayang alias stabil.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tapi karena kondisi
jalan yang cukup ramai dan harus memperhatikan aspek keselamatan, niat untuk
terus membentot gas harus ditahan. Meski tenaga yang dihasilkan dari mesin
masih sangat banyak.</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tenaga New V-Ixion
Lightning memang lebih besar dari tipe lawas, yaitu 12,2 kW pada 8.500 rpm
dengan torsi 14,5 Nm pada 7.500 rpm. Maka tak heran, motor ini 'galak' di
putaran mesin bawah serta atas.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kondisi jalan
Jakarta-Bogor-Puncak yang masih bergelombang jadi ujian selanjutnya. Dengan
mengadopsi suspensi teleskopik (depan) dan link suspense monocros (belakang),
membuat New V-Ixion stabil dan enak dikendarai saat berada di jalanan rusak
sekalipun.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meski berbodi bongsor,
motor ini tetap gesit bermanuver di tengah padatnya kondisi jalur puncak.
Memiliki ban lebar membuat pengendara New V-Ixion tak khawatir akan terjadi
slip.</span></div>
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Dengan mengandalkan
cakram hidrolik (depan-belakang), piston ganda (depan) serta piston belakang
(tunggal), pengereman New V-Ixion cukup mumpuni meski harus berhenti dari
kecepatan tinggi.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">Secara keseluruhan
perubahan di New V-Ixion jelas lebih terasa. Banderol Rp22,6 juta versi kick
starter dan Rp22,4 juta versi non kick, dinilai pantas untuk bisa memboyong
motor ini ke garasi rumah.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">sumber:
http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/387623-merasakan-galaknya-yamaha-new-v-ixion</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
guru kampoenghttp://www.blogger.com/profile/08472130574039984740noreply@blogger.com2