Ujian
praktek bagi siswa SMP kelas IX sudah menjadi ritual tahunan yang wajib
diikuti. Agar ujian praktek benar-benar menjadi parameter valid dalam
menentukan science proses skill
seorang siswa, maka sudah menjadi keharusan bagi guru meramu soal-soal yang
sedikit berbeda dengan pengukuran kemampuan kognitif. Pada ujian praktek, soal
diarahkan untuk menggali keterampilan proses sains (KPS) siswa yang jenisnya
ada dua yaitu KPS Basic dan KPS
Terintegrasi. Elemen dari KPS terintegrasi sedikit lebih banyak daripada elemen
KPS Basic. Elemen KPS basic terdiri dari keterampilan: 1. mengamati, 2. mengklasifikasi,
3. mengukur, 4. menyimpulkan, 5. memprediksi, dan 5. mengkomunikasikan,.
Sedangkan elemen untuk KPS terintegrasi adalah elemen KPS Basic ditambah keterampilan
6. mengidentifikasi variabel (kontrol dan manipulasi), 7. keterampilan
menginterpretasi, 8. keterampilan membuat hipotesis, dan 9. keterampilan
melakukan eksperimen.
doc. pribadi |
Kebetulan
saya mengajar di tingkat SMP sehingga ketika ditugaskan menjadi penanggungjawab
ujian praktek, saya mencoba melakukan sedikit modifikasi ujian. Di tahun-tahun
sebelumnya, ujian praktek cenderung hanya menguji satu jenis keterampilan saja.
Misalnya hanya menguji kemampuan siswa dalam mengukur kuat arus atau tegangan pada
sebuah rangkaian listrik (menggunakan basicmeter). Pernah pula hanya menguji
kemampuan siswa mengukur volume batu (benda yang bentuknya tidak beraturan)
dengan mencelupkannya ke gelas ukur. Nah pada ujian praktek di dua tahun
terakhir ini saya mencoba menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda.
Pendekatan yang saya gunakan, sebagaimana saya jelaskan sebelumnya, menggunakan
pendekatan KPS. Harapan saya, dengan pendekatan seperti ini, ujian praktek dapat
menjadi bagian dari ujian akhir yang mudah-mudahan bisa dinikmati siswa.
Mengingat
terbatasnya waktu yang sediakan untuk ujian, maka saya mensiasatinya dengan
mengadaptasi model ujian praktek di perguruan tinggu tempat saya kuliah dulu.
Setiap soal berdurasi 3 menit. Maksudnya, untuk menjawab satu soal, siswa
diberi waktu 3 menit. Sehingga untuk
menyelesaikan 10 soal + pengisian absen dan identitas, siswa memiliki waktu 33
menit. Nah dalam satu sesi, karena ada 10 soal, maka siswa yang masuk ke ruang
ujian hanya berjumlah 11 orang. Ke 11 siswa ini secara bergiliran mengitari soal-soal
KPS yang diletakkan di atas meja. Begitu
waktu mencapai 3 menit, pengawas
membunyikan alarm (Pakai HP), tanda siswa harus berpindah ke soal berikutnya. 3
menit berikutnya siswa berpindah lagi ke soal berikutnya. Begitu seterusnya
sampai siswa menyelesaikan ke 10 soal yang ada (siswa yang ke sebelas secara
bergiliran mengisi absen dan identitas).
doc. pribadi |
Jika
satu sesi berdurasi 30 menit dengan 11 orang siswa sebagai peserta ujian, maka dalam
satu hari (asumsi ujian dimulai jam 08.00 sd jam 13.00 = 5 jam) kita bisa menguji
100 siswa. Kalo siswa kita sekitar 170 orang, ya kita butuh waktu kurang lebih
2 hari kerja. Bagaimana kalau mau lebih
cepat lagi, saya kira teman-teman pasti tahulah caranya!!
Inti
dari apa yang saya uraikan ini adalah untuk saling share kepada teman-teman
guru yang lain. Barangkali ada di antara teman-teman yang punya model atau
strategi unik dalam melaksanakan ujian praktek, silahkan di share.
Contoh kisi-kisi Ujian Praktek download di sini
Contoh soal Ujian Praktek download di sini