Keindahan
pantai sebuah daerah dapat menjadi magnet kuat untuk menarik minat orang datang
berkunjung. Sejumlah daerah di Indonesia seperti Jawa dan Bali, mampu menyulap
pantai-pantainya, yang sebelumnya adalah pantai tradisional, menjadi pantai tujuan
wisata yang saban minggu kebanjiran pelancong domestik dan manca Negara. Saya
bukannya bermimpi, pantai-pantai yang memiliki potensi wisata di Mamuju, tiba-tiba
diserbu wisatawan. Namun saya hanya
prihatin dengan buruknya perhatian pemerintah terhadap objek-objek wisata yang
ada, khususnya pantai. Padahal dengan garis pantai yang membentang sepanjang
275 km, saya yakin beberapa titik dapat dijelmakan menjadi tempat wisata yang
berstandar nasional (berlogo SNI, hehehee).
Tengok saja Pantai Lombang-Lombang yang
terletak di Kecamatan Kalukku. Meskipun jarak pantai ini hanya sekitar 3 km
dari Bandar Udara Tampa Padang, tetapi pengelolaan pantai berpasir coklat ini,
tidak senyaring deru pesawat Wings Air yang dua kali sehari mendarat. Tak
dipungkiri, bantuan pemerintah cukup banyak mengalir ke masyakarat setempat
sebagai bentuk pemberdayaan warga lokal agar mampu mengelola asset mereka
sendiri. Jembatan-jembatan semi permanen sudah dibangun untuk mempermudah akses
pengunjung. Kanopi-kanopi pun bertebaran untuk menambah kenyamanan. Sayangnya,
penataan bangunan dan banyaknya sampah yang berserakan, menjadi persoalan yang
kerap dikeluhkan pengunjung. Jangan kaget jika Anda tengah menikmati ikan bakar
tiba-tiba ada beberapa ekor kambing yang mendekat. Ya, ternak penduduk memang
masih bebas berkeliaran di daerah wisata ini. Kalaupun pantai yang berpanorama
sangat indah di saat matahari terbenam ini ramai dikunjungi orang pada akhir
pekan, barangkali itu karena tak ada lagi tempat lain yang layak dikunjungi.
Matahari Terbenam: Salah satu daya tarik Pantai Lombang-Lombang
|
Ditelantarkan
dan terbuang juga dialami Pantai Kombiling di Kecamatan Pangale. Keadaan pantai
yang terkenal dengan “bibirnya” yang lebar sehingga sering dijadikan arena
balapan liar ini, lebih mengenaskan. Saat mengunjungi tempat ini, saya sungguh
tak mengira kalau tempat ini adalah sebuah objek wisata yang tercatat di situs
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nasional. Pasalnya, pantai yang ditumbuhi rimbunan pohon kelapa
ini sangat kotor. Sampah dedaunan, buah, dan pelepah kelapa berserakan di
mana-mana. Pengunjungnya hanya beberapa orang saja. Fasilitas toiletnya rusak
dan tidak terpakai. Menurut penduduk sekitar, pantai ini sangat ramai usai
lebaran. Paling menyiksa adalah akses jalan dari jalan provinsi menuju ke
lokasi pantai. Jalannya benar-benar rusak parah. Lengan kita benar-benar akan
terasa pegal mengendalikan stang motor ketika melalui jalan sepanjang lima
kilometer itu.
Meski
risih, saya berupaya optimis melihat pantai ini. Berpanorama indah dengan
akar-akar serabut pohon kelapa yang menyembul di sepanjang bibir pantai,
menjadi landscape yang unik. Ditambah
lagi adanya perahu-perahu tradisional yang tertambat menjadikan Pantai
Kombiling layak menjadi lokasi favorit pencinta fotografi berburu foto panorama terutama saat senja hari
dan air laut sedang surut.
Tak Terurus: Salah Satu Sudut Pantai Kombiling di Kecamatan Pangale |
Tak diperhatikan juga menjadi bagian dari
Pantai Karossa atau lebih dikenal sebagai Pantai Kambunong di Kecamatan Karossa
Mamuju Tengah. Pantai yang berjarak sekitar 100 km dari Kota Mamuju ini tak
memiliki fasilitas apa-apa yang dapat dibanggakan selain keindahan alaminya
yang mengagumkan. Saat berkunjung ke Pantai ini, saya kagum dengan giant rocknya yang berserakan di bibir
pantai. Bebatuan besar ini menjadi tempat bermain berbagai jenis ikan. Air
lautnya sangat bening dengan batu koral
yang terlihat jelas. Menurut saya, pantai ini layak menjadi objek snorkeling. Seorang penduduk setempat
menuturkan, tempat ini juga menjadi lokasi favorit penggila pancing. Saat pagi
hingga siang hari, pantai ini amat teduh karena terlindung oleh pepohonan yang
tumbuh di atas tebing. Kita dapat menikmati segarnya angin laut dan hamparan pantai yang kehijauan dengan teramat
nyaman. Jangan berharap menemukan toilet atau kanopi di sini!
Wahh... jadi pengen ke mamuju nih.
BalasHapus