Kamis, 28 Maret 2013

Mengaplikasikan Bel Sekolah Otomatis

Berawal dari seringnya kepala sekolah "marah-marah" karena bel  telat dipukul sehingga kegiatan belajar sering molor dari waktu yang telah dijadwalkan, maka timbul ide kreatif untuk memasang bel otomatis berbasis komputer di sekolahku. Bel otomatis maksudnya adalah bel yang berbunyi dengan sendirinya sesuai dengan  time set up-nya. Kadang-kadang memang, para guru keasyikan ngobrolnya, termasuk guru piket, sehingga pada lupa memukul lonceng tanda masuk atau tanda istirahat. Kerap terjadi, guru yang mengajar di kelas jadi sering melongok dari pintu kelas, mengecek mengapa tak ada yang ada memukul lonceng. heheheee, capek mengajar!

Ditambah  lagi, sebuah SMP favorit di kota sudah  menggunakan bel jenis ini. Setiap pergantian pelajaran, terdengar suara merdu dalam Bahasa Inggris yang mengingatkan waktu pelajaran. Kedengarannya canggih gitu! Keadaan ini memaksaku untuk berpikir kreatif (ceileehhh). Kucoba mencari info dapat darimana tuh barang. Rupanya, kata kawan yang mengajar di SMP favorit itu, bel itu berbentuk software dan dibeli seharga Rp 2 juta. Bussyeettt! mahal kali. Kepsekku pasti menolak kalau uang segitu hanya untuk beli program. Dana darimana?

Dasar suka yang gratisan, kucoba tanya ama paman google. Alhamdulillah! software bel cukup banyak bertebaran di internet. Setelah mencoba berbagai jenis, pilihanku jatuh pada sebuah sofware bel yang meskipun sederhana, namun kesederhanaanya itulah yang membuat terpesona.  Sound default software masih sangat simple sehingga dibutuhkan modifikasi sound agar ketika dibunyikan, guru dan para siswa mengerti perintah bel tersebut. Cukup mudah membuat modifikasi sound. Kita bisa menggunakan sofware cool edit pro, yang juga cukup banyak di internet.

Agar lebih optimal, software bel yang  sudah dipadukan dengan sound modifikasi kita, dipasangkan pada komputer yang time set upnya sudah kita sesuaikan dengan jam pelajaran di sekolah. Kita juga harus menambahkan beberapa perangkat seperti amplifier atau sound mixer, serta beberapa speaker. Kalau di sekolahku cukup pasang tiga speker TOA. Dengan perangkat ini, suara bel lumayan sukses menggelegar sampai di sudut-sudut belakang sekolah. Kelemahannya, bel ini tidak akan terdengar kalau lagi mati lampu...heheheee. Jadi lonceng besi tetap disiagakan.

Kini,  kepala sekolah sudah gak ngomel-ngomel lagi tuh. Kawan-kawan guru pun sudah tidak saling menyalahkan  guru piket. Jadwal tepat dan belajar pun jadi cermat! Kalau kawan-kawan guru ingin coba bagaimana nyamannya mengaplikasikan bel ini di sekolah, silahkan download bel sekolah di sini. Aku benar-benar lupa di situs mana mendowload software ini, sehingga sumbernya tidak bisa aku cantumkan. Kepada pemiliknya mohon maaf ya!


1 komentar :